Sempat Dikira Kentang, Granat Perang Dunia I Ini Ditemukan di Hong Kong

Granat Perang Dunia I seberat satu kilogram ditemukan di Hong Kong.

oleh Siti Khotimah diperbarui 04 Feb 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2019, 12:00 WIB
Sebuah granat Perang Dunia I ditemukan di Hong Kong (AFP Photo)
Sebuah granat Perang Dunia I ditemukan di Hong Kong (AFP Photo)

Liputan6.com, Victoria - Sebuah granat Perang Dunia I seberat satu kiloram, ditemukan di Hong Kong. Granat itu ditemukan di antara kentang impor Prancis yang akan diterima oleh pabrik keripik lokal.

Penemuan granat itu disampaikan oleh polisi setempat pada Sabtu, 2 Februari 2019.

Menurut Wilfred Wong Ho-hon, kepala inspektur setempat, menyatakan granat Perang Dunia I selebar 8 cm itu telah diledakkan dengan aman oleh tim penjinak bom, demikian seperti dikutip dari Channel News Asia yang dikutip pada Senin (4/2/2019).

Dari kabar yang beredar, granat tersebut dikirim dari Prancis secara tidak sengaja bersama dengan kentang yang akan diolah oleh pabrik keripik Hong Kong.

Dari prediksi sementara, granat telah ditinggalkan sejak masa perang di tanah pertanian kentang Prancis. Petani yang tidak menyadari, turut mengekspornya ke negara penerima.

 

Simak video berikut:

Granat Perang Salib Juga Ditemukan di Israel

Granat Tangan di era Perang Salib yang ditemukan di Israel  (Amir Gorzalczany/Israel Antiquities Authority/AP)
Granat Tangan di era Perang Salib yang ditemukan di Israel (Amir Gorzalczany/Israel Antiquities Authority/AP)

Penemuan granat kuno bukanlah pertama kalinya. Pada 2016 lalu, otoritas Israel menerima laporan penemuan sebuah granat dari era Perang Salib, tapi baru diumumkan ke hadapan publik pada awal 2018.

Berbeda dari granat modern, senjata tersebut berbentuk mirip-mirip nanas, karena terbuat dari tembikar yang berukir indah.

Granat itu berisi cairan lengket yang mudah terbakar, di mana dikenal dengan sebutan api Yunani, yang kemudian disegel dan dilemparkan ke musuh.

Diego Barkan, seorang arkeolog dari Otoritas Kepurbakalaan Israel mengatakan 'granat tangan ini digunakan pada periode Bizantium, yakni pada awal munculnya Islam hingga Dinasti Utsmani.

"Di dalamnya, mereka akan memasukkan alkohol, lalu menyalakan sekering yang mengarah pada lubang di atas granat, sebelum melemparkannya ke arah musuh," jelas Barkan.

Menurut Barkan, granat itu sebagian besar digunakan dalam pertempuran angkatan laut, di mana api dapat dengan mudah menghancurkan kapal musuh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya