Bantuan Kemanusiaan Mulai Mengalir ke Venezuela

Juan Guaido mengatakan bahwa kelompok oposisi akan mulai mengumpulkan bantuan kemanusiaan di Brasil dan lokasi lain.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Feb 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2019, 14:00 WIB
Puluhan Ribu Demonstran Tuntut Presiden Venezuela Mundur
Puluhan ribu demonstran antipemerintah menuntut pengunduran diri Presiden Venezuela Nicolas Maduro di Caracas, Venezuela, Sabtu (2/2). Tokoh oposisi Juan Guaido mendeklarasikan dirinya sebagai 'presiden interim'. (AP Photo/Juan Carlos Hernandez)

Liputan6.com, Caracas - Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido hari Minggu 3 Februari 2019 menyampaikan pengumuman kapan bantuan kemanusiaan mulai mengalir ke negara yang dililit krisis itu.

Juan Guaido pada Sabtu 2 Februari, mengatakan kepada para pendukungnya bahwa kelompok oposisi akan mulai mengumpulkan bantuan kemanusiaan di Brasil, Kolombia dan lokasi-lokasi lain; dan menyerukan militer untuk mengijinkan masuknya bantuan itu ke Venezuela.

"Bukan hanya bantuan bernilai US$ 20 juta yang kami peroleh, hari ini kami umumkan koalisi internasional bagi bantuan kemanusiaan dan kebebasan Venezuela. Kami juga mengumumkan bahwa rakyat Venezuela sudah memiliki tiga titik lokasi untuk mengumpulkan bantuan kemanusiaan. Pusat pengumpulan bantuan kemanusiaan pertama adalah Cucuta, Kolombia. Dua lainnya akan kami umumkan dalam beberapa hari mendatang, tetapi yang satu dipastikan akan berada di Brasil," tutur Guaido seperti dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (5/2/2019).

Berbicara di podium yang dilatarbelakangi lambang kepresidenan Venezuela, Guaido juga menggarisbawahi seruan bagi militer untuk membelot dari pemerintah sosialis negara itu.

"Para tentara… waktunya sudah tiba, momentum untuk menyatakan dukungan pada konstitusi, pada bantuan kemanusiaan dan pada perubahan bagi keluarga Anda, negara dan kehormatan angkatan bersenjata Venezuela," tambahnya.

Amerika mengatakan akan mengirimkan bantuan ke Venezuela sesuai permintaan Guaido. Presiden Nicolas Maduro telah menolak menerima bantuan itu karena ia yakin hal itu akan membuka jalan intervensi militer pimpinan Amerika.

Dua pemimpin militer dan seorang duta besar pemerintahan Nicolas Maduro hari Sabtu telah membelot dan menyampaikan pengakuan kepada Juan Guaido sebagai "presiden interim" negara itu.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dukungan Atas Venezuela

Presiden Nicola Maduro di hadapan rakyat Venezuela - AFP
Presiden Nicola Maduro di hadapan rakyat Venezuela - AFP

Minggu lalu Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga telah menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mendukung rakyat Venezuela dan mengakui pemerintahan sementara pemimpin oposisi Juan Guaido ketika ia menantang Presiden Nicolas Maduro.

Dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB pada hari Sabtu, Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo mengatakan situasi kemanusiaan di Venezuela harus diatasi segera.

"Kami menyerukan seluruh negara untuk mendukung aspirasi demokratis rakyat Venezuela ketika mereka berupaya membebaskan diri dari pemerintahan mafia mantan presiden Maduro yang tidak sah. Situasi keamanan menuntut tindakan sekarang juga. Menuntut tindakan kita hari ini," kata Pompeo.

Sejumlah negara Eropa, termasuk Inggris, Spanyol, Jerman dan Perancis, minggu lalu mengatakan akan mengakui Juan Guaido yang berusia 35 tahun sebagai presiden jika tidak ada pemilu yang dilangsungkan dalam waktu delapan hari mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya