Liputan6.com, Jakarta - Ahli strategi politik asal Amerika Serikat, Stanley Greenberg membantah tudingan soal keterlibatannya dalam memenangkan kontestasi Pilpres untuk kubu Joko Widodo atau Jokowi.
"Saya tidak pernah bekerja untuk Bapak Widodo dalam bidang apapun. Informasi yang akurat tentang klien kami sebelumnya terdaftar di situs resmi kami," tulis Stanley Greenberg saat ditanya via email oleh Tim Liputan6.com.
Sebelumnya, keterkaitan Stanley Greenberg dengan Jokowi diungkap dalam situs political-strategist.com. Namun, dalam surat elektronik kepada Liputan6.com, ia menegaskan itu tidak benar.
Advertisement
"Situs tersebut tidak akurat dan tidak sama sekali berafiliasi dengan saya," tambah dia. "Informasi akurat terkalit klien-klien kami diungkap dalam situs resmi: https://www.greenbergresearch.com/."
Sebelumnya, tudingan penggunaan jasa konsultan asing dalam pemenangan Joko Widodo diutarakan oleh Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Andre Rosiade.
Baca Juga
Sementara itu, Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf terlebih dahulu membantah isu tersebut. Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding menilai munculnya isu bisa jadi sengaja dihembuskan oleh kubu Prabowo-Sandiaga Uno yang sebelumnya juga diduga menggunakan konsultan asing dalam pertarungan Pilpres tahun ini.
"Saya tidak pernah mendengar atau melihat ada konsultan asing yang menjadi konsultan Pak Jokowi. Perlu dicek berita yang menyampaikan itu, jangan-jangan juga hoaks. Jangan-jangan editan," ucap Karding dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/2).
Dia menduga isu konsultan asing di kubu Jokowi sengaja dihembuskan untuk mengalihkan isu yang sama di kubu Prabowo-Sandiaga Uno.
"Bisa saja itu dibuat untuk sekedar mengaburkan isu soal konsultan Rusia yang dipakai Prabowo, jadi untuk semacam mengalihkan isu," ucap politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Sementara itu Jubir Jokowi-Ma’ruf lainnya, Ace Hasan Syadzily mengatakan tudingan Jokowi menggunakan jasa konsultan asing adalah isu daur ulang. Menurutnya, tudingan Jokowi menggunakan jasa Greenberg juga pernah muncul dalam Pilpres 2014.
"Itu tidak laku karena memang hoaks, fiksi dan tidak berdasarkan fakta. Tahun 2019, BPN mengangkat isu hoaks ini karena mereka terdesak oleh opini publik bahwa Prabowo menyewa banyak konsultan asing," jelas Ace kepada Liputan6.com.
Saksikan video pilihan di bawah ini: