Liputan6.com, Canberra - Pemerintah Australia mengaku 'gagal' dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk asli negaranya, Suku Aborigin dan Torres Strait Islander. Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Scott Morrison di muka parlemen pada Kamis, 14 Februari 2019.
Morrison menyatakan, hanya dua dari tujuh target yang terpenuhi, yakni dalam bidang pendidikan dasar. Adapun bidang ekonomi dan kesehatan, seperti meningkatkan lapangan kerja dan meningkatkan harapan hidup, masih jauh dari yang diharapkan, dikutip dari Channel News Asia pada Kamis (14/2/2019).
Padahal, usaha untuk mengemansipasi penduduk asli itu telah dilakukan sejak 11 tahun lalu, setelah Perdana Menteri Kevin Rudd secara resmi meminta maaf kepada mereka atas ketidakadilan yang menimpa.
Advertisement
Baca Juga
Kebijakan pembangunan untuk Suku Aborigin bertujuan untuk meningkatkan kekayaan, kesehatan, dan kesejahteraan penduduk asli Australia.
"Saya ingin anak-anak Aborigin dan Torres Strait Islander memiliki kesempatan yang sama dengan anak lain yang tumbuh di Australia," kata Morrison kepada parlemen.
Namun setelahnya, ia menyayangkan karena usaha yang sudah dilakukan sejak lama, belum membawa perubahan yang signifikan bagi kondisi mereka.
"Tetapi itu tidak benar-benar (tercipta bagi) anak Aborigin dan Torres Strait Islander di Australia hari ini. Dan saya tidak tahu kapan akan terjadi. Ini adalah kebenaran yang harus kita hadapi sekarang," lanjut Morrison.
Simak pula video berikut:
Pendidikan Adalah Kunci
Perdana Menteri Morrison juga mengatakan pendidikan merupakan kunci bagi kehidupan penduduk asli yang lebih baik.
"Pendidikan adalah kunci ketrampilan. Kunci untuk pekerjaan dan membangun perusahaan --yang akan memberikan masa depan untuk mereka," katanya.
Morrison berjanji akan membebaskan pinjaman pendidikan bagi guru yang mengabdi selama empat tahun di daerah terpencil.
Saat ini, masyarakat Suku Aborigin dan Torres Strait Islander hanya 3 persen dari total populasi Australia. Keduanya merupakan komunitas yang paling tidak beruntung jika dibandingkan dengan mayoritas warga negara Australia.
Dalam bidang ekonomi, tingkat pengangguran sangat tinggi, disebabkan oleh tingkat pendidikan yang masih rendah.
Meskipun pemerintah telah memikirkan pendidikan sebagai jalan keluar, nyatanya penduduk asli masih punya permasalahan lain.
Dalam bidang sosial misalnya, angka bunuh diri sangat tinggi, lima kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan komunitas lain di Negeri Kanguru, menurut Biro Statistik Australia.
Advertisement