Liputan6.com, Birmingham - Sedikitnya 14 orang dilaporkan tewas, beberapa di antaranya anak-anak, setelah tornado melanda Lee County di negara bagian Alabama, Amerika Serikat (AS), pada Minggu 3 Maret 2019.
Sherif (pejabat pemerintah) setempat, Jay Jones, mengatakan bahwa para petugas penyelamat bekerja keras semalaman penuh. Mereka mengevakuasi jasad dan korban luka dari puing-puing ratusan rumah, demikian sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Senin (4/3/2019).
Advertisement
Baca Juga
"Tantangannya sekarang menyingkirkan puing-puing kecil yang mempersulit evakuasi," kata Jones, seraya memperkirakan bahwa jumlah korban kemungkinan bertambah.
Cuaca buruk melepaskan satu dari banyak kemungkinan tornado yang mengancam Amerika Serikat bagian selatan pada Minggu sore.
Peringatan 'awas' tornado berlaku untuk sebagian negara bagian Georgia dan Alabama hingga Minggu malam, dan kemudian diturunkan menjadi 'siaga' untuk 24 jam setelahnya.
Sementara itu, melalui Twitter, Gubernur Alabama Kay Ivey memperingatkan bahwa cuaca yang lebih buruk mungkin akan terjadi. Dia mengatakan pemerintah negara bagian segera mengupayakan bantuan bagi para keluarga yang terdampak.
Hantaman tornado itu menyebabkan terputusnya aliran listrik pada lebih dari 10.000 kepala keluarga, lapor situs berita Birmingham News, mengutip pernyataan perusahaan utilitas Alabama Power.
Simak video pilihan berikut:
Badai Belum Berakhir
Lembaga Cuaca Nasional (NWS) di Kota Birmingham, Alabama, mengeluarkan peringatan awas tornado (tornado emergency) pada hari Minggu, pukul 14.09 waktu setempat, karena "tornado besar dan destruktif telah dikonfirmasi."
Kerusakan pada rumah, bangunan dan pepohonan telah dilaporkan terjadi di seluruh wilayah terdampak di Georgia dan Alabama. Salah satu tim pemantau cuaca setempat mengatakan bahwa sebuah menara telekomunikasi roboh akibat dihantam tornado.
"Di daerah-daerah yang dilanda tornado dahsyat, cuaca yang lebih kering diperkirakan akan terjadi saat proses pascapembersihan badai pada Senin, tetapi akan lebih dingin dari biasanya, dan suhu anjlok hingga mendekati titik beku pada malam hari," kata Ahli Meteorologi AccuWeather Kristina Pydynowski.
Tinjauan kerusakan secara keseluruhan belum diketahui karena cuaca buruk masih mengancam di seluruh wilayah terdampak.
Advertisement