Ini Alasan AS Menghentikan Latihan Perang dengan Korea Selatan

AS memiliki alasan khusus dalam menghentikan latihan perang dengan Korea Selatan. Apakah itu?

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mar 2019, 08:31 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2019, 08:31 WIB
Pasukan Marinir AS dan Korea Selatan melakukan latihan perang bersama (AP/Lee Jin-man)
Pasukan Marinir AS dan Korea Selatan melakukan latihan perang bersama (AP/Lee Jin-man)

Liputan6.com, Washington DC - Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan mengumumkan penghentian latihan perang skala besar di Semenanjung Korea, dan menggantinya dengan operasi lebih kecil.

Dikutip dari VOA Indonesia pada Senin (4/3/2019), keputusan itu disebut sebagai upaya untuk mendukung diplomasi yang bertujuan menyelesaikan krisis nuklir Korea Utara.

Keputusan yang diumumkan oleh kedua negara pada hari Minggu itu, disampaikan setelah Presiden AS Donald Trump mengeluh atas besarnya biaya latihan bersama tersebut.'

"Alasan saya tidak ingin latihan militer dengan Korea Selatan adalah untuk menghemat dana ratusan juta dolar oleh AS yang tidak dibayar kembali," bunyi twit Trump, pada hari Minggu.

Pembatalan latihan itu merupakan itikad baik Amerika Serikat pada Korea Utara, kata Trump, yang menganggapnya sebagai latihan untuk menginvansi.

Tetapi sebagian pakar mengatakan hal itu mungkin akan memperlemah kesiapan militer kedua negara sekutu, di tengah kekhawatiran ketegangan bisa meletus kembali di Semenanjung Korea. setelah gagalnya KTT Vietnam.

Sementara itu, Pentagon dalam pernyataannya, mengatakan pimpinan pertahanan AS dan Korea Selatan memutuskan untuk mengakhiri serangkaian latihan Key Resolve dan Foal Eagle, segera setelah pengumuman resmi dirilis.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

Korsel Janji Dukung Kelanjutan Pembahasan Denukliriisasi

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (AP/Jon Gambrell)
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (AP/Jon Gambrell)

Sebelumnya, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan bahwa negaranya akan bekerja sama dengan AS dan Korea Utara, untuk membantu mengatasi pembicaraan mereka yang macet.

KTT kedua antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un gagal meraih kesepakatan pada Kamis 28 Februari 2019, karena kedua belah pihak memberikan laporan berbeda tentang apa yang terjadi.

"Saya percaya ini adalah bagian dari proses untuk mencapai tingkat kesepakatan yang lebih tinggi. Sekarang peran kami menjadi lebih penting," kata Moon dalam pidatonya saat memperingati hari libur nasional Korsel, demikian dikutip dari Channel News Asia.

"Pemerintahan saya akan berkomunikasi erat dan bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Korea Utara untuk membantu pembicaraan mereka mencapai penyelesaian penuh dengan cara apa pun," katanya.

Moon juga mengatakan Korea Selatan akan berkonsultasi dengan AS tentang cara untuk membangkitkan sektor pariwisata di Gunung Kumgang, dan pengoperasian kompleks industri Kaesong, keduanya di Korea Utara.

Korea Selatan menghentikan sementara operasi di pabrik yang dikelola bersama di Kaesong setelah peluncuran roket jarak jauh oleh Pyongyang pada 2016, di mana hal tersebut memotong sumber pendapatan penting bagi Korea Utara yang miskin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya