Liputan6.com, Melbourne - Tentu lazim bagi seorang anak bermimpi. Mereka kerap bercita-cita ingin menjadi dokter, polisi, pemadam kebakaran atau bahkan astronot.
Dikutip dari laman straitstimes.com, Rabu (13/3/2019), sama halnya dengan Alex Jacquot yang berusia 10 tahun.
Namun, cita-citanya sedikit berbeda dari anak kebanyakan. Bocah asal Australia itu bermimpi memiliki maskapai sendiri dan kini membutuhkan bantuan orang lain untuk memulainya.
Advertisement
Baca Juga
Bocah laki-laki itu mengaku sebagai CEO sebuah calon perusahaan penerbangan bernama Oceania Express.
Oleh karenanya, bocah itu menyurati bos Qantas Airlines -- maskapai asal Australia. Dalam surat tersebut, Alex meminta bantuan bos Qantas Airlines agar memberinya masukan.
"Ada beberapa hal yang telah saya mulai. Seperti jenis pesawat apa yang akan saya gunakan, nomor penerbangan hingga katering," tulis bocah laki-laki tersebut.
Namun, Alex mulai bingung apa langkah selanjutnya yang harus ia ambil. Alex mengaku jika ia menghabiskan banyak waktu di sekolah. Tetapi pada saat libur tiba ia bingung untuk melakukan apa saja.
"Apa Anda punya ide tentang apa yang harus saya lakukan selanjutnya?" tanya Alex kepada sang CEO.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Surat Dibalas
Tanpa diduga, sang COE Qantas Airlines membalas surat dari Alex. Joyce membalas bahwa ia sebenarnya tidak bisa memberi masukan kepada calon pesaing maskapainya.
Namun, Joyce menegaskan bahwa Alex adalah pengecualian.
"Sebelumnya, saya harus sampaikan bahwa saya bukan tipe yang bisa memberi masukan kepada maskapai kompetitor," kata Joyce.
"Namun, saya akan membuat pengecualian karena saya pernah kecil dan pernasaran dengan dunia penerbangan," balas Joyce.
Tahu bahwa suratnya dibalas, Alex kegirangan dan sedikit tidak percaya. Namun dia tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya sehingga berlarian di sekitar rumah selama 10 menit.
Ibu dari Alex mengatakan bahwa pertemuan antara anaknya dan bos Qantas sedang diatur.
Advertisement