Liputan6.com, Mumbai - Seorang pengusaha asal India meninggal dunia setelah melakukan transplantasi rambut selama 12 jam di Mumbai.
Dikutip dari laman Independent, Jumat (15/3/2019), Pria berusia 43 tahun itu, yang disebut di media lokal sebagai Shrawan Kumar Choudhary, dilarikan ke rumah sakit dengan masalah pernapasan setelah menjalani prosedur di sebuah klinik swasta.
Dia meninggal pada hari berikutnya karena dipicu oleh reaksi alergi, kata polisi. Choudhary, yang mengelola sebuah perusahaan logistik, telah membayar 500.000 rupee (£ 5.400) untuk transplantasi rambut di sebuah klinik di daerah Chinchpokli, Mumbai.
Advertisement
Baca Juga
Menurut The Times of India, dokter bedah Vikas Halwai mengatakan kepada polisi bahwa pasien telah menerima 3.700 cangkok rambut dalam satu kali kunjungan.
Choudhary dilaporkan telah meminta 9.000 cangkok rambut untuk ditransplantasikan dalam satu prosedur, meskipun tidak jelas apakah dokter setuju untuk ini.
Angka 3.700 sangatlah besar. Apalagi dilakukan dalam satu kali kunjungan. Itu sangat berisiko besar. Akibat hal itu, satu hari setelahnya ia dibawa ke rumah sakit.
Pria itu mengalami kesulitan bernafas dan pembengkakan pada bagian kulit kepala. Meski sudah diberi pengobatan, dokter tidak dapat menyelamatkan hidupnya. Dia diduga menderita syok anafilaksis, reaksi alergi yang parah dan berpotensi fatal.
Choudhary dilaporkan tidak memberi tahu keluarganya bahwa dia sedang menjalani operasi.
Asosiasi Ahli Bedah Plastik Estetika India mengatakan kesulitan bernafas adalah "komplikasi langka yang hanya dialami oleh beberapa pasien transplantasi rambut" dan bahwa Choudhary harus diawasi setidaknya 24 jam sebelum dipulangkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kehilangan Mata
Kejadian mengenaskan juga dialami oleh pria India lain bernama Tariq Khusroo. Sebab, ia harus kehilangan bola mata akibat transplantasi rambut.
Cerita bermula, pada Juli 2016, Tariq Khusroo pulang ke Hyderabad, India saat hari libur. Ia berpikir untuk menjalani transplantasi rambut. Ia pun membaca iklan adanya pelayanan transplantasi rambut di Dr Khan’s Hair Transplant Centre.
Tariq memutuskan menjalani prosedur transplantasi rambut sebelum kembali ke Arab Saudi untuk bekerja. Kala itu, ia tidak tahu, transplantasi rambut justru membuat dirinya kehilangan penglihatan sekaligus pekerjaannya.
Setelah operasi, Tariq mengalami komplikasi, yang mengakibatkan ia dilarikan ke rumah sakit. Komplikasi tersebut membuat satu bola mata harus diangkat.
"Saya masih trauma. Saya telah kehilangan pekerjaan dan hanya berada di rumah saja. Bahkan setelah berbulan-bulan dirawat di rumah sakit, setidaknya (menjalani) sepuluh operasi. Saya harus terus-menerus bolak-balik ke rumah sakit," ungkap Tariq.
Advertisement