WNI Korban Penembakan di Masjid Selandia Baru Seniman Berdarah Minang

WNI yang menjadi korban penembakan di Masjid Linwood, Selandia Baru diketahui berdarah Minang. Saat ini kondisinya tengah kritis di rumah sakit.

oleh Siti Khotimah diperbarui 15 Mar 2019, 20:56 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2019, 20:56 WIB
Penembakan di Masjid Selandia Baru
Polisi dan staf ambulans membantu seorang lelaki yang terluka dalam insiden penembakan di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3). Tiga korban penembakan adalah perempuan dewasa dan seorang lagi adalah gadis cilik. (AP Photo/Mark Baker)

Liputan6.com, Jakarta - Identitas warga negara Indonesia yang menjadi korban insiden penembakan massal di Masjid Linwood, salah satu dari dua masjid yang menjadi target penyerangan di Kota Christchurch, telah diketahui.

Zulfirman Syah adalah korban penembakan di Selandia Baru yang saat ini masih dalam kondisi kritis di rumah sakit. Menurut informasi yang didapat dari laman Facebook korban, pria berdarah minang ini sempat tinggal di Yogyakarta.

Zulfirman memiliki ketertarikan yang tinggi di bidang seni. Ia pernah belajar di Departemen Seni, Institut Seni Indonesia (ISI), dan sempat menjadi bagian dari sebuah komunitas seni di Yogyakarta sebelum dua bulan lalu akhirnya memutuskan untuk tinggal di Kota Christchurch.

Pria itu menikah dengan Alta Marie pada 27 November 2015, dan dikaruniai satu orang anak. Putra mereka turut menjadi korban dalam insiden penembakan Jumat siang. Saat ini keduanya tengah berada dalam penanganan medis.

Menurut penuturan sang istri, Zulfirman menderita luka tembak di sejumlah bagian tubuh akibat penembakan di Selandia Baru yang dimaksud.

"Suami saya, Zulfirman Syah dan putra kami dua-duanya hidup, namun terluka," kata Alta Marie melalui akun Facebooknya.

"Suami saya, Jul (Zulfirman Syah) ditembak di beberapa tempat dan paru-parunya berlubang (dari yang saya dengar) meski saya belum bertemu dengannya karena ia sedang dioperasi," lanjutnya.

Marie juga menjelaskan bahwa anaknya mengalami luka tembak di sejumlah bagian akibat penembakan di Selandia Baru itu. Luka tembak diketahui di bagian kaki dan punggung.

"Saya sudah bertemu dengan putra saya, yang menderita luka tembak di kaki dan punggung. Dia trauma, tapi kami semua masih hidup," pungkas Marie.

 

Simak pula video pilihan berikut:

Indonesia Kecam Keras Serangan

Bahas Perdamaian, Menlu Afghanistan Temui Retno Marsudi
Menlu Retno Marsudi memberi keterangan usai pertemuan bilateral dengan Menlu Afghanistan Salahuddin Rabbani di Kantor Kemenlu, Jakarta, Jumat (15/3). Pertemuan membahas dukungan Indonesia atas proses perdamaian di Afghanistan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri RI, mengecam keras dua penembakan di Masjid Al Noor, Christchurch dan Linwood, Selandia Baru yang terjadi pada Jumat 15 Maret 2019 pukul 13.40 waktu setempat, tepat ketika ibadah salat Jumat tengah berlangsung.

"Pemerintah dan rakyat Indonesia (juga) menyampaikan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban," lanjut pernyataan resmi dari Kemlu RI yang diterima Liputan6.com, Jumat (15/3/2019).

Kemlu menjelaskan, KBRI Wellington terus memantau perkembangan situasi dan telah mengirimkan tim ke Christchurch untuk berkoordinasi dengan otoritas keamanan, rumah sakit dan Perhimpunan Pelajar Indonesia setempat.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi juga mengatakan di lokasi terpisah bahwa ada enam WNI yang berada di lokasi penembakan.

"Informasi yang kita kumpulkan, informasi awal terdapat 6 warga negara Indonesia yang berda di masjid tersebut," kata Retno di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Jumat 15 Maret 2019.

Retno menjelaskan pihaknya sudah berada di sana. Terkait pelaku dan motifnya seperti apa, Retno pun belum memperoleh info lebih lanjut.

"Yang penting adalah mesin perlindungan (WNI) jalan, dan tim dari KBRI Wellington sudah ada di tempat," tambah Retno.

Pemerintah RI juga mengimbau agar WNI di Selandia Baru, terutama di Christchurch dan Linwood untuk tetap waspada dan berhati-hati.

Bagi keluarga dan kerabat yang membutuhkan informasi lebih lanjut dan bantuan konsuler, dapat menghubungi hotline KBRI Wellington, +64211950980 dan +64 22 3812 065.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya