Pasar Kaget Mewarnai Pemilu 2019 di Afrika Selatan

Penyelenggaraan Pemilu Indonesia tahun ini di Afrika Selatan diwarnai oleh pasar kaget.

oleh Afra Augesti diperbarui 14 Apr 2019, 17:30 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2019, 17:30 WIB
Pasar Kaget Mewarnai Pemilu 2019 di Afrika Selatan
Dubes RI untuk Afsel, Salman Al Farisi berfoto bersama WNI di Afsel usai menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019. (Istimewa)

Liputan6.com, Cape Town - Warga Negara Indonesia (WNI) di Afrika Selatan dikabarkan antusias mengikuti Pemilu 2019. Lebih dari 200 orang menghadiri pesta demokrasi Indonesia pada Sabtu, 13 April 2019.

Tempat Pemungutan Suara (TPS) terletak di KBRI Pretoria, Jalan Francis Baard St. Arcadia 949. Turut berpartisipasi pula Duta besar Indonesia untuk Afrika Selatan, Salman Al Farisi, beserta istrinya.

Namun, tidak semua WNI calon pemilih datang ke TPS di kompleks KBRI. Sebagian dari mereka ada juga yang menggunakan hak pilihnya dengan cara mengirimkan lewat pos.

Selain pegawai KBRI, pemilih WNI di negara tersebut terdiri dari tenaga kerja di bidang teknik informatika (IT). Banyak juga mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di Pesantren Islamic Darul Uloom, Johannesburg.

Seperti di negara-negara lainnya di luar Indonesia, WNI di Afrika Selatan hanya memillih perwakilan di legislatif dan presiden (serta wakil presiden).

Pencoblosan kali ini juga dimanfaatkan oleh orang-orang berkebangsaan Indonesia di Afrika Selatan sebagai ajang silaturahmi.

"Kami jadi bisa bertemu kangen dengan sesama warga yang sudah lama tak berjumpa," ujar Santi Deviana, salah seorang WNI di Afrika Selatan. "Banyak juga yang sekalian lapor diri ke KBRI."

Meski tak menetap di Indonesia, Santi berharap pemilu ini akan menghasilkan Indonesia yang lebih baik ke depannya. "Semoga Indonesia semakin damai dan semakin maju, siapa pun pemimpinya nanti," ujar Santi, yang datang bersama sang suami, Riko.

Hal menarik lainnya, Pemilu Indonesia di Afrika Selatan juga diramaikan dengan pasar kaget yang digelar ibu-ibu Darma Wanita KBRI.

Tak hanya menjual berbagai barang dan pakaian khas Indonesia, seperti batik, di pasar kaget juga disediakan bermacam makanan khas Indonesia, seperti sate ayam, rendang, soto kikil, serta mi kornet.

"Jadi, setelah nyoblos, kita makan-makan..ha,ha,ha...," ujar Santi. (Edu Krisnadefa)

Ratusan WNI Menggunakan Hak Suara di Ujung Selatan Benua Afrika

16 Perwakilan Partai Politik Tanda Tangani Persetujuan Surat Suara Pemilu 2019
Perwakilan partai politik memvalidasi dan menandatangani persetujuan surat suara pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta anggota DPR RI pemilu 2019 di Jakarta, Jumat (4/1). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

PLN Pretoria, dibantu oleh KPPSLN Pretoria pada hari Sabtu, 13 April 2019, telah melaksanakan kegiatan pemungutan suara Pemilu2019 bagi WNI di Afrika Selatan.

Kegiatan yang dilaksanakan mulai pukul 08.00 pagi waktu setempat di lingkungan gedung KBRI Pretoria tersebut telah berlangsung dengan aman, tertib, dan lancar.

Pada pemilu kali ini, tercatat sejumlah 115 WNI telah menggunakan hak suaranya, dengan rincian DPTLN sebanyak 83 orang; DPTbLN (tambahan luar negeri) sebanyak 8 orang; dan DPK (khusus) sebanyak 24 orang.

Mayoritas pemilih merupakan WNI yang telah lama tinggal di Afrika Selatan dan menikah dengan warga setempat.

Selain itu, beberapa tenaga kerja profesional dan kelompok santri asal Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di pesantren Afrika Selatan juga tercatat turut menggunakan hak pilihnya.

Setelah berakhirnya waktu pemungutan suara pada pukul 16.00 waktu setempat, KPPSLN melakukan penyegelan kotak suara yang disaksikan oleh Duta Besar RI Pretoria dan warga masyarakat.

Guna menjaga keamanan, kotak suara disimpan dalam ruangan terkunci dan dilengkapi dengan CCTV di KBRI Pretoria, untuk selanjutnya dilakukan penghitungan suara serentak pada tanggal 17 April 2019, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Domisili WNI yang masuk ke dalam daftar pemilih PPLN Pretoria tersebar luas di seluruh wilayah kerja KBRI Pretoria, yaitu Afrika Selatan (Provinsi Gauteng, KwaZulu-Natal, Limpopo dan Free State); Botswana; Eswatini/Swaziland; dan Lesotho.

Menempuh Jarak Jauh

Simulasi Pemilu 2019
Warga menunjukkan contoh surat suara saat simulasi pemungutan dan pencoblosan surat suara Pemilu 2019 di Taman Suropati, Jakarta, Rabu (10/4). Simulasi pemungutan surat suara dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dan kekurangan saat pencoblosan pemilu pada 17 April nanti (Liputan6.com/Johan Tallo)

Beberapa WNI bahkan rela menempuh waktu dan jarak yang cukup jauh untuk dapat berpartisipasi dalam pemilu kali ini. Sebagai upaya meningkatkan partisipasi warga dalam pemilu, PPLN Pretoria juga mengadakan kegiatan bazaar yang melibatkan Dharma Wanita Persatuan KBRI Pretoria, ITPC Johannesburg, dan warga masyarakat Indonesia di Afrika Selatan.

Guna mengobati kerinduan mereka pada Indonesia sekaligus memperkuat rasa kebangsaan, para WNI dan pasangan warga asing disuguhi dengan aneka makanan khas Indonesia, minuman, beragam kain batik dan kerajinan tradisional.

Pemilih juga berkesempatan untuk memperoleh hadiah yang telah disiapkan oleh panitia melalui lucky draw setelah pemilih selesai menggunakan hak pilihnya.

Antusiasme WNI dalam menggunakan hak pilihnya walaupun saat ini tengah berada di luar negeri, patut mendapatkan apresiasi. Hal tersebut sekaligus menunjukkan bahwa pemilihan umum merupakan pesta demokrasi yang mampu menembus batasan jarak dan waktu.

Beberapa pemilih muda yang lahir dan besar di Afrika Selatan, bahkan tetap memiliki rasa nasionalisme dan ingin menjadi bagian penting dalam menentukan arah bangsa Indonesia selama lima tahun ke depan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya