Liputan6.com, Jakarta - Argumen tentang pemasangan yang benar dari tisu toilet telah menjadi perdebatan, sejak gulungan dengan lubang di tengahnya pertama kali ditemukan.
Banyak platform di internet --dalam bentuk jajak pendapat dan daftar isi-- yang dibuat hanya demi mengetahui arah gulungan tisu toilet.
Baca Juga
Subjek tersebut bahkan memiliki bagiannya sendiri di Wikipedia, yang didominasi oleh argumen dari sisi "over" (mengurangi risiko mentransfer kuman, lebih mudah menemukan ujungnya, terlihat lebih baik) versus "under" (penampilan yang lebih rapi, lebih sulit bagi hewan peliharaan untuk mengurai gulungan).
Advertisement
The patent for toilet paper should settle the over vs under debate pic.twitter.com/arZl6l6ALn
— Owen Williams ⚡ (@ow) March 17, 2015
Sekarang, berkat paten untuk gulungan tisu toilet yang dibuat pada tahun 1891, cara yang diklaim benar untuk memasang rol tisu toilet adalah over. Demikian seperti yang dikutip dari Science Alert, Kamis (18/4/2019).
Dipublikasikan secara perdana oleh The Huffington Post pada tahun 2015, penulis Owen Williams adalah pihak yang pertama kali memantik penrtanyaan seputar pemasangan tisu toilet di kloset.
I made this joke in **2015** and it's STILL BEING CITED to end toilet paper orientation arguments, I can't believe it https://t.co/LT7l8NcymN
— Owen Williams ⚡ (@ow) July 5, 2018
Sedangkan penemu rol kertas toilet, Seth Wheeler, mengilustrasikan kreasinya yang baru nan futuristik ini dengan gulungan diambil dari arah atas. Google Patents Database juga menampilkan serangkaian diagram dari tisu toilet dengan posisi over.
Ide untuk kertas toilet berlubang pada awalnya dipatenkan oleh Wheeler's Albany Perforated Wrapping Paper Company pada tahun 1871 dan kemudian dipatenkan kembali dalam bentuk rol pada tahun 1891 sebagai cara untuk mencegah limbah.
Jangan Letakkan Tisu Toilet di Dudukan Kloset, Atau Ini yang Terjadi...
Menyambangi toilet umum, bagi sebagian orang, bisa menjadi pengalaman yang cukup traumatis, sebab tidak semua toilet umum terjaga kebersihannya. Namun karena "kebutuhan yang amat mendesak", maka, mau tak mau, Anda terpaksa memanfaatkan fasilitas tersebut untuk membuang hajat.
Beberapa orang sangat menjaga kebersihan dirinya saat masuk ke dalam toilet umum, termasuk ketika menyentuh kloset duduk.
Jika Anda adalah tipe orang yang higienis, mungkin Anda terbiasa menempatkan sehelai tisu gulung --yang biasanya disediakan di toilet umum-- untuk melapisi dudukan kloset.
Cara ini, Anda pikir, bisa melindungi tubuh dari kontak langsung antara kuman yang ada di kloset dan kulit Anda. Dengan kata lain, Anda menciptakan penghalang agar bakteri tak menjalar ke badan atau pakaian.
Tapi tahukah Anda bahwa cara tersebut salah besar? Dengan menaruh lembaran tisu toilet di dudukan kloset, justru mengekspos diri Anda ke jutaan bakteri. Sebab, kloset duduk memang telah dirancang khusus untuk mengatasi hal-hal buruk seperti itu, tanpa perlu menempatkan tisu di atasnya.
Bentuk dan permukaan dudukan kloset yang halus, membuatnya menjadi sangat sulit untuk ditempeli kuman.
Penelitian menemukan, dudukan kloset di toilet umum rata-rata lebih bersih daripada kebanyakan tempat cuci piring di rumah, restoran atau tempat lain. Selain itu, dudukan toilet juga dikatakan lebih bersih ketimbang papan pemotong dan spons pencuci.
Di satu sisi, kertas atau tisu toilet memiliki tekstur kasar dan dirancang untuk menjadi penyerap. Oleh sebab itu, tisu toilet menjadi bahan yang sempurna bagi bakteri untuk menempel dan bertengger.
Di kebanyakan wc umum, tisu toilet biasanya ditempatkan persis di samping kloset, sehingga orang mudah meraih dan mengambilnya.
Mengingat jarak kedekatannya, antara tisu dan kloset, setiap kali Anda menekan tombol penyiram (flush), maka berjuta-juta kuman yang mengerikan dari lubang kloset juga akan berhamburan ke udara dan tersebar ke seluruh ruangan. Semua bakteri itu juga bisa menempel di gulungan tisu toilet.
Jadi, ketika Anda melapisi dudukan kloset dengan tisu toilet, maka Anda sedang duduk di atas kuman-kuman jahat tersebut.
Advertisement
Solusinya...
Kulit manusia mampu bertindak sebagai penghalang alami dan melindungi kita dari mikroorganisme jahat yang mungkin bersembunyi di dalam dan di sekitar kloset.
Selain itu, peneliti menemukan banyak bakteri yang berada di dudukan kloset dapat berpindah ke tubuh kita.
Jika Anda merasa tidak nyaman dengan penemuan tersebut, alternatifnya adalah gunakan kloset jongkok dan bawalah tisu pribadi ke mana pun Anda pergi.
Selain itu, buang air sambil jongkok adalah cara yang bagus untuk melatih kekuatan otot paha.
Tetapi, hal paling utama yang bisa Anda lakukan untuk menghindari kuman dan bakteri yang berasal dari toilet umum adalah mencuci tangan dengan benar, setelah menggunakan wc umum.
Sementara itu, peneliti juga menyarankan agar kita tidak menekan tomblol flush saat kita masih duduk di atas toilet. Cara ini untuk menghindari "kuman terbang" yang diluncurkan dari pusaran lubang kloset.