Usai Teror Bom, AS hingga UEA Keluarkan Imbauan Perjalanan ke Sri Lanka

Pemerintah Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Uni Emirat Arab merilis imbauan perjalanan (travel advisory) atas Sri Lanka.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 22 Apr 2019, 18:21 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2019, 18:21 WIB
Gereja rusak parah pasca ledakan bom di Sri Lanka (Sumber: Twitter.com/Geeta_Mohan)
Gereja rusak parah pasca ledakan bom di Sri Lanka (Sumber: Twitter.com/Geeta_Mohan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Uni Emirat Arab merilis imbauan perjalanan (travel advisory) ke Sri Lanka, menyusul rangkaian teror bom beruntun yang menghantam Kolombo dan Batticaloa pada Minggu 21 April 2019.

Seperti dikutip dari CNN, Senin (22/4/2019), AS melalui Kementerian Luar Negeri-nya merilis imbauan perjalanan atas Sri Lanka dalam keterangan sebagai berikut:

"Kelompok-kelompok teroris terus merencanakan kemungkinan serangan di Sri Lanka. Teroris dapat menyerang dengan sedikit atau tanpa peringatan, menargetkan lokasi wisata, pusat transportasi, pasar / pusat perbelanjaan, fasilitas pemerintah daerah, hotel, klub, restoran, tempat ibadah, taman, acara olah raga dan budaya besar, lembaga pendidikan, bandara, dan tempat umm lainnya."

Kemlu AS juga mengimbau kepada warganya yang tetap memutuskan untuk bepergian ke Sri Lanka untuk mewaspadai lingkungan sekitar saat bepergian ke lokasi wisata dan tempat-tempat umum yang ramai, mengikuti instruksi dari otoritas setempat, terus memperbaharui informasi, serta menyiapkan rencana cadangan.

Uni Emirat Arab

Teror Bom di Sri Lanka
Personel keamanan Sri Lanka berjaga di pintu masuk Hotel Shangri-La, Kolombo, pada 21 April 2019 untuk mengantisipasi teror susulan. (AFP)

Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Uni Emirat Arab (UEA) telah mendesak warganya untuk menunda rencana perjalanan ke Sri Lanka karena situasi berbahaya saat ini.

Melalui Twitter, kementerian mengeluarkan pernyataan singkat yang menyerukan semua warga Emirat untuk menunda rencana perjalanan ke Sri Lanka serta meminta warga Emirat di negara itu untuk melakukan perjalanan kembali.

Warga negara dapat menghubungi pusat layanan kementerian di nomor darurat: 0097180044444

 

Inggris

99 Orang Tewas dalam Ledakan Gereja dan Hotel di Sri Lanka
Polisi mensterilkan jalan saat sebuah ambulans melaju membawa korban ledakan gereja di Kochchikade, Kolombo, Sri Lanka, Minggu (21/4). Sekitar 99 orang dilaporkan tewas dalam ledakan di tiga gereja dan tiga hotel di Sri Lanka. (AP Photo/Eranga Jayawardena)

The Foreign Office Inggris mengeluarkan imbauan kepada warga negaranya yang bepergian ke Sri Lanka.

Saran perjalanan terbaru mengatakan: "Jika Anda berada di Sri Lanka dan Anda aman, kami menyarankan Anda untuk memberi tahu teman-teman bahwa Anda aman."

"Jika Anda berada di Sri Lanka dan telah terkena dampak langsung dari serangan itu, harap hubungi nomor utama Kedutaan Besar di Kolombo: +94 11 5390639, ikuti pesan telepon, dan pilih opsi yang akan Anda sambungkan. Dari konsuler kami staf."

"Jika Anda berada di Inggris dan khawatir terperangkap dalam insiden tersebut, silakan hubungi nomor papan switch FCO: 020 7008 1500 dan ikuti langkah-langkah yang sama."

 

Australia

99 Orang Tewas dalam Ledakan Gereja dan Hotel di Sri Lanka
Ambulans terlihat di luar Gereja St Anthony's Shrine setelah ledakan di Kochchikade, Kolombo, Sri Lanka, Minggu (21/4). Seorang pejabat di rumah sakit Batticaloa mengatakan kepada AFP, lebih dari 300 orang telah dirawat setelah ledakan terjadi. (ISHARA S. KODIKARA/AFP)

Imbauan perjalanan Warga Australia yang bepergian ke Sri Lanka telah dimutakhirkan oleh Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan.

Dalam pernyataan yang dikutip dari The Advertiser Adelaide, kementerian meminta warga Australia "mempertimbangkan kembali kebutuhan Anda untuk bepergian dan menghindari semua daerah yang terkena dampak."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya