Menang Putaran Kedua, Pelawak Ukraina Siap DIlantik Jadi Presiden

Pelawak Volodymyr Zelenskiy sebagai pemenang pemilihan presiden di negara itu. Hal itu diumumkan dengan merilis hasil akhir dari pemilu putaran kedua.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Mei 2019, 09:59 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2019, 09:59 WIB
Volodymyr Zelensky, pelawak yang menjadi kandidat presiden Ukraina (AFP photo)
Volodymyr Zelensky, pelawak yang menjadi kandidat presiden Ukraina (AFP photo)

Liputan6.com, Kiev - Komisi Pemilihan Pusat Ukraina secara resmi telah menetapkan Volodymyr Zelenskiy sebagai pemenang pemilihan presiden di negara itu. Hal itu diumumkan dengan merilis hasil akhir dari pemilu putaran ke-dua pada 21 April 2019 lalu.

Menurut VOA Indonesia yang dikutip Rabu (1/5/2019), Ketua Komisi Tetyana Slipachuk mengumumkan pada 30 April bahwa Zelenskiy mendapat 13,541.528 suara, atau lebih dari 73 persen. Sementara sang petahana, Presiden Ukraina Petro Poroshenko menerima 4,522,450, kurang dari 25 persen suara.

Jumlah tersebut sesuai dengan angka-angka tidak resmi yang dirilis tidak lama setelah pemilu putaran ke-dua antara Zelenskiy, komedian berusia 41 tahun yang tidak memiliki pengalaman politik, dan Poroshenko, 53 tahun, yang hampir mendekati akhir masa jabatan lima tahunnya.

"Partisipasi pemilih mencapai 61,37 persen dari pemilih terdaftar," kata Slipachuk. Ia menambahkan bahwa komisi belum menerima keluhan besar apapun yang dapat membuat hasil pemilu meragukan.

Hasil resmi pemilu putaran kedua Ukraina ini didasarkan pada protokol yang ditandatangani oleh 15 anggota komisi, seorang anggota absen pada sidang - dan wakil-wakil resmi para pesaing.

Zelenskiy diperkirakan akan dilantik pada awal Juni.

Sudah Menang Sejak Versi Hitung Cepat

Volodymyr Zelensky, pelawak yang menjadi kandidat presiden Ukraina (AFP photo)
Volodymyr Zelensky, pelawak yang menjadi kandidat presiden Ukraina (AFP photo)

Sebelumnya, pemimpin petahana Ukraina, Petro Poroshenko, telah mengakui kekalahan dalam pemilu presiden setempat.

Penghitungan suara menunjukkan kemenangan diraih oleh Volodymyr Zelenskiy, seorang aktor dan komedian yang tidak memiliki pengalaman politik, selain memainkan peran presiden pada serial televisi, demikian sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Senin 22 April 2019.

"Saya akan meninggalkan kantor (kepresidenan), tetapi saya ingin menegaskan bahwa saya tidak akan meninggalkan politik," kata Poroshenko, setelah mengakui kegagalannya untuk meraih masa jabatan kedua pada hari Minggu.

Di lain pihak, Zelenskiy muncul di depan kerumunan jurnalis di markas kampanyenya ketika penghitungan suara pemilu Ukraina ditutup.

"Kita melakukannya bersama," katanya, berterima kasih kepada istri, orang tua, dan tim kampanye. "Terima kasih kepada semua warga Ukraina yang memilih saya, dan untuk semua yang tidak. Saya berjanji tidak akan mengacau."

Jajak pendapat saat itu menunjukkan Zelenskiy (41) telah memenangkan pilpres Ukraina dengan 73,2 persen, jauh melampaui 25,3 persen yang didapat Poroshenko.

Zelenskiy akan mengambil alih kendali atas Ukraina, sebuah negara yang menghadapi banyak tantangan, termasuk resesi ekonomi dan perang melawan pasukan separatis di wilayah timur yang didukung Rusia, di mana sejauh ini telah menewaskan lebih dari 13.000 jiwa.

Sang Pelawak Tak Hadiri Debat

Petro Poroshenko, capres petahana Ukraiana debat pilpres dengan podium kosong. (AFP)
Petro Poroshenko, capres petahana Ukraiana debat pilpres dengan podium kosong. (AFP)

Calon presiden petahana Ukraina Petro Poroshenko sebelumnya juga berdebat dengan podium kosong, gara-gara saingannya Volodymyr Zelensky - bintang TV dan komedian - gagal tampil.

Menurut laporan BBC, Senin 15 April 2019, Poroshenko yang merupakan presiden Ukraina saat ini, debat pilpres dengan podium kosong seorang diri di depan ribuan orang di ibu kota Olympic Stadium, Kiev.

Sejatinya kedua pria itu telah menyetujui debat pilpres yang disiarkan televisi ini pekan lalu, tetapi mereka gagal menyepakati tanggal yang akan dilangsungkan. Meski Zelensky sempat menyatakan lebih menyukai hari Jumat yang akan datang ini, dua hari sebelum mereka saling berhadapan dalam pemilihan putaran kedua.

Poroshenko, yang berada di bawah saingannya setelah memenangkan selisih 16% suara putaran pertama, tampaknya sekarang berharap bisa memanfaatkan kegagalan Zelensky muncul di Stadion Olympiyskiy Kiev dengan tampil di televisi.

Menurut koresponden BBC di Kiev Jonah Fisher, mantan pengusaha itu menginginkan debat untuk mengungkap fakta lawannya - yang tidak memiliki pengalaman politik - tidak pernah benar-benar mengartikulasikan visi politik atau ide-idenya tunduk pada pengawasan.

Dalam debat pilpres tersebut, sang petahana akhirnya menggunakan waktu tunggu selama 45 menit di podium untuk menjawab pertanyaan wartawan, dan menyerang lawannya yang absen.

Poroshenko, yang menurut para kritikus tidak cukup berbuat untuk memerangi isu-isu seperti korupsi di negara Eropa Timur, menjuluki kampanye pemilu sebagai "film bisu", dan menuduh Zelensky takut.

"Jika dia bersembunyi dari orang-orang lagi, jika dia takut, kita akan mengundangnya lagi. Kami akan mengundangnya setiap hari ke setiap pertunjukan langsung untuk seluruh negara untuk melihat siapa yang akan dipilih untuk lima tahun ke depan," katanya kepada kerumunan dan kamera televisi pada saat kedatangannya.

Zelenksy sejauh ini mengabaikan aturan umum seputar kampanye, tidak melakukan aksi unjuk rasa dan memberikan beberapa wawancara - ia lebih suka berkomunikasi melalui media sosial.

Sejauh ini juga tidak jelas apa pandangan politiknya, terlepas dari keinginan untuk menjadi pemimpin Ukraina baru dan berbeda.

Meskipun demikian, pelawak ini menyelesaikan putaran pertama dengan pasti dan memimpin, meraih lebih dari 30% suara, dan masih menjadi favorit sehingga memiliki peluang memenangkan pemungutan suara akhir pekan depan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya