Pertunjukan Cahaya Warna-Warni Meriahkan Ultah ke-130 Menara Eiffel

Hari jadi Menara Eiffel di Paris dirayakan dengan pertunjukan cahaya warna-warni.

oleh Siti Khotimah diperbarui 16 Mei 2019, 14:58 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2019, 14:58 WIB
Peringatan 130 Tahum Menara Eiffel
Sebuah pertunjukan cahaya menyinari Menara Eiffel saat perayaan ulang tahunnya ke-130 tahun di Paris, Rabu (15/5/2019). Paris memberikan ucapan ulang tahun kepada Menara Eiffel dengan pertunjukan laser yang rumit menelusuri kembali sejarah 130 tahun monumen itu. (AP/Christophe Ena)

Liputan6.com, Paris - Menara Eiffel di Paris merayakan hari jadinya ke-130. Peringatan momen bersejarah itu ditandai dengan pertunjukan cahaya warna-warni di ikon kebanggaan Prancis itu.

Menara yang sangat populer itu dibangun pada 1889 untuk pameran dunia. ikon di Paris itu memiliki tinggi 324 meter dan berat 7.300 ton, demikian sebagaimana dilansir dari Channel News Asia pada Kamis (16/5/2019).

Meskipun ada seruan untuk pembongkaran di tahun-tahun setelah pameran, menara itu masih kokoh berdiri hingga saat ini.

 

Menara Eiffel diterangi selama pertunjukan cahaya untuk perayaan ulang tahunnya ke-130 tahun di Paris, Rabu (15/5/2019). Paris memberikan ucapan ulang tahun kepada Menara Eiffel dengan pertunjukan laser yang rumit menelusuri kembali sejarah 130 tahun monumen itu. (REUTERS/Gonzalo Fuentes)

Menara Eiffel menjadi fitur paling ikonik di cakrawala Paris dan merupakan monumen yang paling banyak dikunjungi. Bangunannya yang megah dan unik berhasil menarik hampir tujuh juta pengunjung setiap tahunnya.

"Menara Eiffel adalah suatu keharusan (untuk dikunjungi)," kata Laurie, seorang turis dari Kanada.

Menara Eiffel diterangi selama pertunjukan cahaya untuk perayaan ulang tahunnya ke-130 tahun di Paris, Rabu (15/5/2019). Paris memberikan ucapan ulang tahun kepada Menara Eiffel dengan pertunjukan laser yang rumit menelusuri kembali sejarah 130 tahun monumen itu. (REUTERS/Gonzalo Fuentes)

 

Eiffel adalah bangunan tertinggi di dunia selama 41 tahun hingga dibangunnya Gedung Chrysler di New York pada tahun 1930.

Sementara itu, Christophe Girard yang mengawasi urusan budaya di Kota Paris mengatakan bahwa masyarakat saat ini telah sadar akan pentingnya menjaga warisan budaya, tak terkecuali Menara Eiffel. Khususnya, pasca-adanya kebakaran baru-baru ini di Katedral Notre-Dame. Dalam insiden itu, puncak dan sebagian atapnya hancur.

Nyaris Dibongkar pada 1889

Keren, Menara Eiffel Berhias Cahaya Warna-warni
Pemandangan saat Menara Eiffel berhias instalasi cahaya warna kuning di Paris, Perancis, Kamis (13/9). Pertunjukan ini untuk merayakan 160 tahun hubungan diplomatik antara Perancis dengan Jepang. (AP Photo/Christophe Ena)

Menara Eiffel dibangun dalam rangka memeriahkan Pameran Semesta yang digelar memperingati Prise de la Bastille atau 100 tahun penyerbuan ke Penjara Bastille, yang mengawali Revolusi Prancis. Tujuannya, sebagai simbol penghormatan bagi para korban yang menjadi 'tumbal' revolusi. Fungsi lainnya, untuk menarik pengunjung.

Pada masanya, Eiffel adalah bangunan tertinggi di dunia. Predikatnya itu akhirnya digeser Chrysler Building di New York yang rampung pada 1930.

Sejumlah seniman, kaum intelektual, serta warga kebanyakan benci bukan main dengan tampilannya yang mencolok. Menurut mereka, menara itu 'tak berguna dan buruk rupa'. Keberadaannya dianggap merusak pemandangan jatung Kota Paris yang berbudaya.

Para penentang bahkan membuat petisi, menuntut agar menara besi itu dibongkar secepatnya.

Meski diwarnai pertentangan, proyek yang dipimpin Gustave Eiffel tetap berlanjut. Menara raksasa itu diselesaikan dalam dua tahun, dengan biaya di bawah anggaran yang diajukan. Satu pekerja tewas dalam pengerjaan konstruksi.

Pada masanya, itu adalah jumlah korban jiwan yang relatif rendah untuk proyek sebesar itu, demikian dikutip dari History.com.

Pada 31 Maret 1998, Menara Eiffel dipersembahkan pada Kota Paris, dalam sebuah upacara yang dipimpin oleh Gustave Eiffel dan dihadiri Perdana Menteri Prancis Pierre Tirard, sejumlah tokoh, dan 200 pekerja konstruksi.

Nyatanya, Menara Eiffel sukses besar. Exposition Universelle 1889 dihadiri jutaan orang. Di antaranya, yang jumlahnya 1.953.122 atau 12 ribu orang per hari datang khusus untuk melihat sang 'Iron Lady'.

Mereka ingin menyaksikan bangunan tertinggi di dunia kala itu. Juga mengagumi mahakarya arsitektur tersebut.

 

30 Ribu Orang Nekat Menaiki Eiffel

PHOTO: Detik-Detik Lampu Menara Eiffel Dipadamkan untuk Korban Teror di Mesir
Lampu Menara Eiffel di Paris dipadamkan sebagai penghormatan kepada korban serangan teroris di Masjid Bir el-Abd, Semenanjung Sinai, Mesir (24/11). Wali Kota Paris mengatakan, menara Eifel akan menjadi gelap pada tengah malam. (AFP Photo/Thomas Samson)

Pada pekan pertama dibuka, sekitar 30 ribu orang nekat menaiki Eiffel, dengan memanjat 1.710 anak tangga menuju puncak! Lift belum dipasang kala itu.

Warga tergopoh-gopoh datang untuk menikmati sensasi mendebarkan berada di ketinggian ekstrem. Namun, bisa menyaksikan pemandangan kota Paris dari sana, adalah harga yang pantas. Tak satu pun dari mereka pernah menyaksikan pemandangan dari atas pesawat.

Tak hanya warga kebanyakan, para pemimpin negara dan selebritas pun dibuat penasaran.

Artis Prancis Sarah Bernhardt, Prince of Wales (yang kelak jadi Raja Edward VII) dan Princess of Wales, George I dari Yunani, Shah Persia, dan lainnya, demikian dikutip dari situs resmi toureiffel.paris.

Meski terkenal, struktur besi setinggi lebih dari 300 meter itu tidak dimaksudkan untuk abadi. Rencana awalnya, setelah 20 tahun, Menara Eiffel akan dibongkar pada 1909.

Namun, keberadaan menara radio di atasnya mengurungkan niat itu. Menara Eiffel tetap berdiri hingga saat ini, menjadi ikon -- bukan hanya Paris tapi juga Prancis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya