Liputan6.com, Kiev - Presiden terpilih Ukraina, Volodymyr Zelenskiy siap dilantik. Parlemen telah menetapkan tanggal 20 Mei sebagai hari pelantikannya.
Menurut laporan VOA Indonesia, Jumat (17/5/2019), seluruhnya ada 315 anggota parlemen yang pada 16 Mei menyatakan mendukung penetapan tanggal pelantikan presiden baru Ukraina. Sementara dua lainnya menentang dan kalah suara.
Sebelumnya, Verkhovna Rada atau parlemen menolak proposal untuk menyelenggarakan pelantikan pada 19 Mei, tanggal yang diajukan Zelenskiy.
Advertisement
Zelenskiy mengalahkan petahana Presiden Petro Poroshenko pada pemilu putaran ke-dua 21 April lalu. Ia meraih lebih dari 73 persen suara. Sedangkan pesaingnya meraih kurang dari 25 persen suara.
Presiden terpilih, yang menyatakan ia mungkin akan membubarkan parlemen dan menyelenggarakan pemilu dipercepat, telah menuduh para anggota parlemen sengaja menunda upacara pengambilan sumpahnya.
Berdasarkan konstitusi Ukraina, Zelenskiy memiliki waktu tujuh hari setelah pelantikannya untuk membubarkan parlemen, yang masa kerjanya akan berakhir pada November mendatang.
Berantas Korupsi
Zelenskiy yang berusia 41 tahun telah bertekad akan menumpas korupsi yang meluas di Ukraina. Selain itu ia juga berniat mengakhiri perang dengan separatis dukungan Rusia di bagian timur negara itu, yang telah menewaskan sekitar 13 ribu orang sejak April 2014.
Komedian tanpa pengalaman politik itu juga perlu menangani pengambilalihan Semenanjung Krimea di Ukraina oleh Moskow pada Maret 2014.
Di Moskow, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memberitahu wartawan pada hari Kamis bahwa ia tidak mengetahui ada rencana mengenai kemungkinan kontak antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Zelenskiy setelah pelantikan presiden Ukraina itu.
Sejauh ini Putin belum menyampaikan ucapan selamat kepada Zelenskiy atas kemenangannya dalam pemilu.
Advertisement
Detik-detik Kemenangan
Pemimpin petahana Ukraina, Petro Poroshenko, telah mengakui kekalahan dalam pemilu presiden setempat.
Penghitungan suara menunjukkan kemenangan diraih oleh Volodymyr Zelenskiy, seorang aktor dan komedian yang tidak memiliki pengalaman politik, selain memainkan peran presiden pada serial televisi, demikian sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Senin 22 April 2019.
"Saya akan meninggalkan kantor (kepresidenan), tetapi saya ingin menegaskan bahwa saya tidak akan meninggalkan politik," kata Poroshenko, setelah mengakui kegagalannya untuk meraih masa jabatan kedua pada hari Minggu.
Di lain pihak, Zelenskiy muncul di depan kerumunan jurnalis di markas kampanyenya ketika penghitungan suara pemilu Ukraina ditutup.
"Kita melakukannya bersama," katanya, berterima kasih kepada istri, orang tua, dan tim kampanye. "Terima kasih kepada semua warga Ukraina yang memilih saya, dan untuk semua yang tidak. Saya berjanji tidak akan mengacau."
Jajak pendapat menunjukkan Zelenskiy (41) telah memenangkan pilpres Ukraina dengan 73,2 persen, jauh melampaui 25,3 persen yang didapat Poroshenko.
Zelenskiy akan mengambil alih kendali atas Ukraina, sebuah negara yang menghadapi banyak tantangan, termasuk resesi ekonomi dan perang melawan pasukan separatis di wilayah timur yang didukung Rusia, di mana sejauh ini telah menewaskan lebih dari 13.000 jiwa.