Korban Tewas Akibat Robohnya Gedung di Shanghai Bertambah Jadi 10 Orang

Sebanyak 10 orang dilaporkan tewas dalam insiden gedung runtuh di Shanghai, pada Kamis 16 Mei 2019.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 17 Mei 2019, 09:53 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2019, 09:53 WIB
Dilarang Melintas Garis Polisi
Ilustrasi Foto Garis Polisi (iStockphoto)

Liputan6.com, Shanghai - Korban tewas dalam runtuhnya sebuah bangunan komersial di Shanghai, China, dilaporkan bertambah hingga 10 orang.

Jumlah tersebut dicatat oleh pihak berwenang setelah temuan tiga korban tewas terbaru pada Kamis tengah malam, demikian sebagaiaman ikutip dari The Straits Times, Jumat (17/5/2019). 

Sekitar setengah dari bangunan rendah itu roboh pada sekitar Kamis siang, membuat banyak pekerja konstruksi yang sedang melakukan renovasi, terjebak di dalamnya.

Sebagian besar pekerja konstruksti yang terperangkap mengalami luka berat akibat tertimpa tumpukan pilar beton dan balok kayu.

Pihak berwenang Shanghai mengatakan 25 orang telah ditemukan di reruntuhan, 10 di antaranya meninggal karena luka kritis.

Pengumuman terakhir pada akun media sosial pemerintah kota Shanghai tidak menjelaskan apakah masih ada korban yang terjebak, tetapi mengisaratkan bahwa pekerjaan pencarian dan penyelamatan telah selesai.

 

Pernah Digunakan Sebagai Dealer Mobil Mewah

Sembilan pekerja konstruksi terperangkap setelah atap gedung runtuh (AFP Photo)
Sembilan pekerja konstruksi terperangkap setelah atap gedung runtuh (AFP Photo)

Laporan resmi dari otoritas kota Shanghai mengatakan bahwa personil medis melakukan "upaya habis-habisan" untuk merawat korban luka.

Petugas penyelamat mengeluarkan pekerja berlumuran darah dan debu dari puing-puing sepanjang Kamis sore dan malam, menurut wartawan AFP di tempat kejadian.

Bangunan itu sebelumnya digunakan sebagai dealer mobil Mercedes-Benz, kata kementerian darurat nasional.

Tetapi properti itu telah berpindah tangan, dan sedang dibangun kembali sebagai situs seni dan inovasi serba guna, menurut laporan media China.

 

Kecelakaan Konstruksi Sering Terjadi di China

JavaMifi
Puncak Shanghai Tower, gedung tertinggi kedua di dunia tampak tertutup kabut. (Liputan6.com/Liquid/Raetedy Refanatha)

Kecelakaan konstruksi dilaporkan sering terjadi di China, dan tidak sedikit pula yang berujung maut.

Polemik ini cenderung disalahkan karena tingginya geliat pertumbuhan ekonomi China, di mana berimbas pada tuntutan pembangunan properti yang cepat.

Akibatnya, seringkali terjadi pelanggaran aturan keselamatan, yang berisiko merenggut nyawa.

Sedikit kilas balik, lebih dari 20 orang tewas --mayoritas pekerja migran-- pada 2016 akibat runtuhnya serangkaian bangunan tinggi yang dibangun secara kasar di kota Wenzhou, China timur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya