PM Malaysia Ucapkan Tahniah Atas Kemenangan Jokowi dalam Pilpres 2019

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, pada Selasa 21 Mei 2019, mengucapkan selamat kepada Presiden RI Joko Widodo

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 21 Mei 2019, 16:09 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2019, 16:09 WIB
Jokowi dan PM Mahathir di Beranda Istana
Presiden Joko WIdodo (Jokowi) berbincang dengan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad di Istana Bogor, Jumat (29/6). Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi secara resmi oleh PM Mahathir usai dilantik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, pada Selasa 21 Mei 2019, mengucapkan selamat kepada Presiden RI Joko Widodo atas terpilihnya kembali untuk masa jabatan kedua 2019-2024.

Berdasarkan rekapitulasi suara yang selesai pada Senin 20 Mei 2019 malam, dan diumumkan oleh KPU pada Selasa dini hari, pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin dinyatakan unggul dari rivalnya, Prabowo-Sandi.

Jokowi-Ma'ruf meraih 85.607.362 atau 55,50 persen dari total suara sah nasional. Sementara, pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meraih 68.650.239 atau 44,50 persen dari total suara sah nasional.

KPU menyebut, jumlah suara nasional sebanyak 154.257.601.

Merespons kemenangan Jokowi - Ma’ruf dalam sebuah unggahan di Twitter, PM Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan, "Saya ucap tahniah kepada Bapak @jokowi atas kemenangan secara rasmi sebagai Presiden Republik Indonesia," ujarnya dalam unggahan di Twitter pada 21 Mei 2019.

"Saya berharap kerjasama antara dua negara akan semakin erat selepas ini," lanjut sang PM Malaysia.

PM India Ucapkan Selamat

Jokowi dan PM Modi Main Layang-Layang di Monas
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan PM India, Narendra Modi bermain layang-layang di halaman Monas, Jakarta, Rabu (30/5). Keduanya melakukan perayaan 70 tahun hubungan bilateral secara simbolik dengan saling membawa layangan. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sementara itu, merespons kemenangan Jokowi - Ma’ruf, Perdana Menteri India Narendra Modi juga mengucapkan selamat kepada pasangan presiden dan wakil presiden terpilih pada Selasa (21/5/2019).

Dalam sebuah unggahan di Twitter, PM Modi mengatakan, "Selamat kepada @jokowi atas kembali terpilihnya Anda! Sebagai dua negara demokrasi terbesar dunia, kita merasa bangga atas kesuksesan perayaan demokrasi. Kami mengharapkan Anda dan warga Indonesia meraih kesuksesan di bawah kepemimpinan Anda yang dinamis."

"Saat bangsa kita merayakan tujuh dekade hubungan diplomatik, saya ingin bekerjasama erat dengan Anda untuk memperdalam hubungan bilateral Kemitraan Strategis Komprehensif," lanjut Modi.

Sorotan Media Internasional

Peluk Hangat Jokowi - Prabowo Akhiri Debat Perdana Pilpres 2019
Capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin bersalaman dengan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno usai debat perdana Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kemenangan petahana Jokowi ternyata juga jadi sorotan sejumlah media asing. Salah satunya laman berita online Amerika Serikat, New York Times.

Melalui judul artikel Joko Wins Re-Election in Indonesia, Defeating Hard-Line Former General, situs berita itu turut menyoroti kemenangan pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

"Presiden Joko Widodo dari Indonesia telah berhasil memenangkan pemilihan umum, menurut penghitungan suara final yang dirilis oleh komisi pemilihan negara pada hari Selasa, meski terjadi sejumlah penolakan terhadap kepemimpinanya...," demikian petikan ulasan The New York Times terkait isu hasil Pemilu yang diumumkan lebih dari sebulan setelah pemungutan suara 17 April.

Sementara itu, media Jepang, Nikkei Asian Review juga mengulas berita tersebut. Laman itu memberikan tajuk artikelnya dengan Jokowi won vote count in Indonesian election: official result.

Situs tersebut mengulas konfirmasi kemenangan Jokowi dari mantan jenderal Prabowo Subianto yang diumumkan oleh KPU, yang membuka jalan bagi petahana untuk memimpin negara untuk lima tahun ke depan. Di mana sebelumnya, hasil penghitungan cepatnya menunjukkan pasangan urut nomor 1 itu mengamankan sekitar 55% suara.

Selain itu juga diulas soal kubu Prabowo yang keberatan dengan hasil tersebut.

"Kubu Subianto sekarang memiliki waktu tiga hari untuk membantah perhitungan resmi itu di Mahkamah. Timnya mengklaim pemilihan itu penuh dengan penyimpangan seperti penghitungan yang dimodifikasi, daftar pemilih yang tidak sah dan pembakaran surat suara oleh pendukung Widodo," tulis situs online dari Negeri Sakura itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya