Mulai 1 Juni, Jumlah Wisatawan Tembok Besar China Dibatasi Hanya 65.000 Orang

Otoritas setempat akan mengeluarkan sistem peringatan bagi wisatawan yang mengunjungi Tembok Besar China dari sektor Badaling.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Mei 2019, 15:25 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2019, 15:25 WIB
Tembok Besar China
Tembok Besar China (sumber: unsplash)

Liputan6.com, Beijing - Jumlah wisatawan Tembok Besar China di sektor Badaling, Beijing, akan dibatasi. Mulai 1 Juni 2019, hanya 65.000 orang per hari yang bisa masuk lokasi tersebut.

Seperti dikutip dari Antara, Kamis (30/5/2019), otoritas setempat akan mengeluarkan sistem peringatan bagi wisatawan yang mengunjungi Tembok Besar China dari sektor Badaling yang berada di Kabupaten Yanqing, sekitar 60 kilometer di sebelah barat laut pusat kota Beijing.

Tanda kuning akan dikeluarkan jika jumlah wisatawan mencapai angka 39.000 orang, oranye (52.000 orang), dan merah (65.000 orang), demikian menurut laporan media resmi setempat yang beredar Rabu 29 Mei.

Sektor Badaling merupakan yang pertama kali dibuka untuk umum dan paling populer dibandingkan sektor lainnya. Dari pusat kota pun, sektor Badaling lebih mudah dijangkau, baik dengan menggunakan kendaraan pribadi, bus umum, maupun kereta api.

Banyak kepala negara atau pemerintahan yang mengunjungi Tembok China dari sektor Badaling sejak 1950-an.

Untuk mengefektifkan pembatasan tersebut, para wisatawan dapat memesan tiket tujuh hari sebelumnya melalui akun Wechat.

Pada tahun lalu terdapat 9,9 juta wisatawan melalui Badaling, baik saat puncak kunjungan wisata maupun hari-hari biasa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bisa Bermalam

Melania Trump di China
Ibu Negara AS, Melania Trump berjalan di sepanjang seksi Mutianyu, Tembok Besar China di Beijing, 10 November 2017. Mantan model itu Melania tampil dalam balutan kaus turtle neck, mantel, rok panjang dengan aksesori belt warna nude. (AP Photo/Ng Han Guan)

Pada siang hari, Tembok Besar China dipenuhi oleh ribuan turis yang ingin menjelajahi landmark paling terkenal di Tiongkok ini. Namun pada malam hari jauh lebih tenang karena tidak ada yang tidur di sana selama ribuan tahun.

Namun bermalam di Tembok Besar China yang selama ini diimpikan banyak orang, tampaknya akan segera terwujud. Pasalnya Airbnb baru saja membuka rumah yang dirancang khusus di sepanjang bagian kuno dinding.

Anda dapat menikmati pemandangan luar biasa di sekitar Tembok Besar China yang sangat memanjakan mata, belum lagi kamar tidur terbuka yang berarti Anda benar-benar tidur di bawah sinar bintang.

Namun bukan hanya dekorasi yang tradisional dan yang membuat penginapan ini istimewa. Para tamu juga dapat menikmati makan malam gourmet dengan beberapa menu, masing-masing mewakili budaya Tiongkok. Para tamu juga dapat menikmati musik tradisional khas negeri tirai bambu.

Setelah tidur di bawah bintang-bintang, para tamu juga dapat menikmati keindahan Tembok Besar, salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia.


Menikmati Matahari Terbit

Melania Trump di China
Ibu Negara AS, Melania Trump berjalan di sepanjang seksi Mutianyu, Tembok Besar China di Beijing, 10 November 2017. Melania mengenakan ikat pinggang kulit dari brand Alaia senilai US$ 1,405 atau sekitar Rp 19 juta. (AFP PHOTO / Nicolas ASFOURI)

Selain itu, Anda juga bisa menikmati keindahan matahari terbit melalui pedesaan yang menakjubkan di mana Anda akan belajar semua tentang landmark, warisan dan sejarah Tembok Besar China, serta upaya perlindungan dari sejarawan resmi.

Dan tentu saja Anda harus mematuhi semua peraturan yang diberikan, di antaranya dilarang memutar musik dengan keras karena akan menggagu para penjaga dan jangan mencoba melompati, merangkak ke bawah, atau berlari disepanjang dinding. Jika Anda melihat naga, jangan diganggu, tetapi pastikan untuk melaporkannya di media sosial.

Digadang-gadang sebagai salah satu prestasi arsitektur terbesar dalam sejarah manusia, Tembok Besar China dibangun sebagai perbatasan untuk melindungi negara ini terhadap serangan ribuan tahun yang lalu.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya