Liputan6.com, Washington DC - Menyambut kunjungan Presiden Polandia Andrzej Duda ke Washington DC pada Rabu 12 Juni 2019, Donald Trump dengan bangga memamerkan kecanggihan jet tempur F-35 buatan negaranya.
Tidak tanggung-tanggung, Trump memerintahkan angkatan udara Amerika Serikat (AS) untuk menerbangkan beberapa unit jet tempur F-35 di atas Gedung Putih.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari The Straits Times pada Kamis (13/6/2019), Donald Trump mengajak timpalannya dari Polandia itu untuk menyaksi atraksi udara oleh jet tempur F-35 dari halaman Gedung Putih.
Beberapa jet tempur F-35 diatur untuk berberapa kali melakukan rmanuver udara di langit Washington, sebelum kemudian kembali lagi ke pangkalannya saat ini di South Lawn.
Bukan tanpa alasan Donald Trump melakukan aksi pamer sepert itu, karena salah satu agenda kunjungan pemimpin Polandia ke AS adalah untuk menegosiasikan pembelian F-35.
Tidak disebutkan pasti rincian lanjut mengenai pembelian jet tempur itu, namun sebuah sumber anonim dari dalam Gedung Putih, menyebut Polandia sangat tertarik dengan kecanggihan F-35.
Mengejutkan Publik
Deru jet tempur F-35 menggema di sebagian besar pusat kota Washington, dan mengejutkan khalayak yang seketika menatap tajam ke langit untuk melihatnya sekilas.
Padahal, wilayah udara Washinton DC telah dinyatakan terlarang untuk dilewati pesawat jenis apapun sejak serangan 11 September 2001.
Tidak berkomentar tentang kebijakan terkait, Trump justru menyebut bahwa "pertunjukan udara" tersebut sangat mengesankan.
"Itu seperti waktu benar-benar hampir berhenti ketika (jet tempur) terbang melintasi Gedung Putih," kata Trump.
Advertisement
AS Ancam Batalkan Penjualan F-35 ke Turki
Sementara itu, AS mengancam tidak menjual jet tempur F-35 ke Turki, dan mendesak Ankara untuk berhenti membeli sistem pertahanan udara Rusia.
Pernyataan itu disampaikan oleh penjabat Menteri Pertahanan Amerika Serikat Patrick Shanahan yang menulis surat kepada mitra Turki-nya, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, awal Juni lalu.
Ia mengatakan pelatihan pilot-pilot Turki akan berakhir 31 Juli dan Turki tidak akan diizinkan melakukan tahap akhir pembelian empat pesawat F-35 dari Amerika, jika negara itu tetap melanjutkan pembelian dari Rusia.
Shanahan juga memperingatkan, pembelian sistem pertahanan udara S-400 Rusia oleh Turki berisiko merusak hubungan negara itu dengan AS dan NATO.