Liputan6.com, Hong Kong - Meski bentrok telah mereda antara demonstran yang menolak RUU ekstradisi dan polisi Hong Kong, namun media lokal setempat mengatakan ada kemungkinan unjuk rasa berlanjut hari ini.
Mengutip laporan terkini dari situs South China Morning Post, beberapa jalan utama di Pulau Hong Kong masih ditutup oleh polisi setempat pada Kamis pagi.
Advertisement
Baca Juga
Menyambung laporan tersebut, humas Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong mengimbau WNI di sana untuk berhati-hati dan mematuhi setiap aturan yang disampaikan oleh pihak berwenang setempat.
"Kawasan Central dan Admiralty masih dalam penjagaan ketat polisi. Akses masih tersendat meski sebagian besar sarana trasportasi berjalan normal. Jika tidak ada kepentingan mendesak, sebaiknya hindari dua daerah itu," ujar humas KJRI Hong Kong saat dihubungi Liputan6.com via WhatsApp pada Kamis (13/6/2019).
Central dan Admiralty adalah dua kawasan bisnis di pusat kota yang berdekatan dengan berbagai kantor pemerintah Hong Kong, tempat di mana aksi unjuk rasa menentang RUU ekstradisi berlangsung sejak awal pekan ini.
Imbauan Resmi Juga Disampaikan via Facebook
Imbauan terhadap WNI juga disampaikan via halaman Facebook resmi KJRI Hong Kong.
WNI diimbau tetap tenang dan tidak ikut dalam kegiatan yang dapat merugikan diri sendiri, serta menghindari memposting di media sosial hal-hal yang dapat membuat kegaduhan dan berakibat pada masalah hukum.
Menurut humas KJRI Hong Kong, sejauh ini belum ada laporan tentang WNI yang terdampak aksi protes tersebut.
"Kami terus mengimbau WNI untuk bersikap hati-hati, baik saat berpergian keluar ataupun berkomentar terkait unjuk rasa kali ini," ujar humas KJRI Hong Kong mengingatkan.
Advertisement
Bentrok Hari Rabu
Massa dilaporkan kembali memadati jalanan utama di Pulau Hong Kong pada Rabu 12 Juni, guna meneruskan protes mereka terhadap RUU ekstradisi, yang dikhawatirkan digunakan oleh pemerintah China untuk menangkap dan mengadili sepihak mereka yang dianggap membangkang.
Kerumunan massa tampak memenuhi area sekitar Lung Wo Road, ruas arteri penting di mana kantor-kantor pemerintahan Hong Kong berada.
Selain itu, kerumunan massa juga dilaporkan merangsek maju menuju kantor Kepala Eksekutif Carrie Lam, yang kemudian memicu bentrokan dengan polisi Hong Kong.
Laporan saksi, sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, melaporkan adanya beberapa tembakan meriam air dan gas air mata, guna membubarkan massa.
Aksi protes bisa dikendalikan pada petang hari waktu setempat.