Iran Klaim Tembak Jatuh Drone AS di tengah Memanasnya Krisis Teluk

Di tengah memanasnya krisi wilayah Teluk, Iran klaim telah menembak jatuh drone Amerika Serikat.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 20 Jun 2019, 14:52 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2019, 14:52 WIB
Siluet drone senjata milik AS di kawasan Teluk (AFP/Joel Sadet)
Siluet drone senjata milik AS di kawasan Teluk (AFP/Joel Sadet)

Liputan6.com, Teheran - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah diberitahu oleh juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, tentang rincian serangan rudal di wilayah Arab Saudi, yang diyakini berasal dari Yaman.

Sementara di lain pihak, Iran mengklaim dalam insiden terpisah telah menembak jatuh pesawat tak berawak (drone) AS di atas wilayahnya.

"Kami sedang memantau situasi dengan seksama dan terus berkonsultasi dengan mitra dan sekutu kami," kata Sanders pada hari Rabu, sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Kamis (20/6/2019).

Kantor berita IRNA, yang dikelola pemerintah, mengklaim Korps Garda Revolusi menembak jatuh pesawat tak berawak milik AS, ketika memasuki wilayah udara Iran di dekat distrik Kouhmobarak di provinsi Hormozgan selatan.

Dikatakan drone tersebut adalah jenis RQ-4 Global Hawk.

Sementara itu, kelompok Houthi yang pro Iran di Yaman, telah meningkatkan serangan rudal dan drone ke kota-kota Saudi dalam dua pekan terakhir.

Sebagaimana telah diketahui, Houthi adalah kelompok yang menggulingkan pemerintah Yaman yang diakui internasional --juga didukung Arab Saudi-- pada akhir 2014.

AS Membantah Pesawatnya Melintasi Iran

Ilustrasi bendera Amerika Serikat (AFP Photo)
Ilustrasi bendera Amerika Serikat (AFP Photo)

Militer AS membantah ada pesawat miliknya yang beroperasi di wilayah udara Iran pada saat serangan diklaim.

Kapten Bill Urban, seorang juru bicara Komando Pusat AS, menolak berkomentar ketika ditanya apakah drone Negeri Paman Sam ditembak jatuh, tetapi mengatakan "tidak ada pesawat sejenis di wilayah Iran."

Pekan lalu, militer AS menuduh Iran menembakkan rudal ke pesawat tak berawak lain yang menanggapi serangan kapal tanker minyak di dekat Teluk Oman.

Sebelumnya, Houthi mengatakan via stasiun televisi Al Masirah TV miliknya, bahwa mereka telah menyerang sebuah pembangkit listrik di provinsi Jizan, Arab Saudi, dengan rudal jelajah.

Hingga saat ini, tidak ada konfirmasi langsung dari otoritas Saudi.

 

Kisruh Bermula Sejak 13 Juni 2019

Sebuah kapal tanker minyak mendekati fasilitas minyak di Fujairah, Uni Emirat Arab (AP/Kamran Jebreili)
Sebuah kapal tanker minyak mendekati fasilitas minyak di Fujairah, Uni Emirat Arab (AP/Kamran Jebreili)

Ketegangan di kawasan Teluk telah meningkat sejak 13 Juni, ketika AS menuduh Iran menyerang dua kapal tanker dengan ranjau di Teluk Oman.

Militer AS merilis rekaman yang katanya menunjukkan militer Iran melepaskan bahan peledak dari sisi salah satu kapal tanker.

Arab Saudi, saingan berat Iran, menyalahkan Teheran atas serangan itu.

Pada 16 Juni, Putra Mahkota Mohammed bin Salman bersumpah Arab Saudi "tidak akan ragu berurusan dengan ancaman apa pun" untuk kepentingan kerajaan.

Iran membantah terlibat.

Hubungan antara Iran dan AS telah memburuk sejak tahun lalu, ketika Donald Trump mengumumkan penarikan diri dari perjanjian nuklir Teheran dengan kekuatan dunia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya