Selain Indonesia, 3 Negara Ini Juga Terapkan Sistem Zonasi Sekolah

Kalau di Indonesia sistem zonasi baru diterapkan untuk pertama kalinya, Australia, Inggris dan Jepang telah menerapkannya sejak lama.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jun 2019, 14:50 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2019, 14:50 WIB
Siswa SD Jalani USBN
Sejumlah siswa SD mengerjakan soal Bahasa Indonesia saat Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) di SD Negeri Cipinang 03, Jakarta, Senin (22/4). Siswa SD sederajat menjalani USBN mulai hari ini hingga 24 April 2019 dengan tiga mata pelajaran yang diujikan. (merdeka.com/ Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Melbourne - Kalau di Indonesia sistem zonasi sekolah baru diterapkan untuk pertama kalinya, di Australia hal ini sudah diterapkan selama bertahun-tahun, sama seperti di negara lain seperti di Jepang dan Inggris.

Sistem zonasi sekolah dengan memperhatikan tempat tinggal murid dan orang tua ketika mendaftar di sekolah secara umum dianggap berhasil memeratakan mutu pendidikan sekolah, walau juga masih menciptakan berbagai masalah dimana-mana.

Dengan adanya sistem zonasi sekolah, orang tua murid yang ingin agar anak mereka masuk ke sekolah negeri yang dikehendaki sudah mempertimbangkan sejak awal untuk tinggal di daerah yang masuk zona sekolah tersebut, demikian seperti dikutip dari ABC Indonesia, Jumat (21/6/2019).

Karena adanya beberapa sekolah yang dianggap mutunya bagus, maka tidak mengherankan bila kemudian harga rumah atau sewa di kawasan-kawasan sekolah bagus tersebut lebih mahal dibandingkan daerah lainnya.

Pengalaman WNI Soal Zonasi Sekolah di Australia

UNBK SMK 2019
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 50 Jakarta, Senin (25/3). Sebanyak 69.407 siswa dari 578 SMK di DKI Jakarta mengikuti UNBK yang diselenggarakan pada 25-28 Maret 2019. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Riza Tsalasi adalah WNI yang sekarang tinggal di Melbourne. Ibu dari dua anak Delfin 12 tahun dan Adriz 6 tahun pada awalnya tinggal di Sydney dan sejak tahun 2014 pindah ke Melbourne, setelah keluarganya migrasi dari Indonesia.

Dalam menentukan sekolah mana yang hendak dimasuki bagi kedua putranya tersebut, Rizka menggunakan situs yang dibuat oleh pemerintah Australia yang mengeluarkan informasi mengenai semua sekolah yang ada.

"Saya bergantung kepada website MySchool yang dibuat oleh pemerintah Australia."

"Dari website tersebut, saya bisa melihat sekolah mana yang memiliki nilai akademik lebih baik dibanding sekolah lain." kata Rizka kepada ABC Indonesia.

Keluarga Rizka akhirnya memilih untuk tinggal di zona sekolah McKinnon, sekitar 17 km dari pusat kota Melbourne.

"Kami sekeluarga memutuskan untuk tinggal di zona sekolah McKinnon karena daerah ini memiliki sekolah lanjutan publik yang nilai akademik rata-rata muridnya termasuk baik di kota Melbourne," kata Rizka lagi.

Rizka mengatakan mereka sengaja pindah ke McKinnon dua tahun sebelum anak pertamanya Delfin masuk ke sekolah lanjutan, agar keluarganya terbiasa dengan daerah McKinnon.

Karena adanya sekolah menengah McKinnon Secondary College yang bagus, menurut Rizka, banyak keluarga yang hanya menyewa apartemen yang masuk dalam zona sekolah tersebut.

"Karena harga untuk membeli properti di daerah ini lebih mahal dibandingkan daerah lain yang tidak memiliki sekolah publik dengan nilai akademik yang baik." kata Rizka lagi.

Untuk memastikan bahwa calon murid memang masuk ke dalam zona sekolah yang diminati. pihak sekolah biasanya meminta berbagai bukti.

"Untuk dapat masuk McKinnon Secondary College, pihak sekolah mengharuskan kami untuk memiliki bukti tempat tinggal di zona sekolah."

"Jadi kami harus menunjukkan bukti alamat, tagihan listrik, dan kartu identitas (SIM) dengan nama dan alamat yang sama." kata Rizka lagi.

 

Berfaedah-kah?

UNBK SMK 2019
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 50 Jakarta, Senin (25/3). Sebanyak 69.407 siswa dari 578 SMK di DKI Jakarta mengikuti UNBK yang diselenggarakan pada 25-28 Maret 2019. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

"Saya merasa manfaatnya kurang. Kualitas sekolah jadi kurang merata karena tidak semua orang bisa tinggal di daerah dengan zona sekolah yang memiliki nilai akademik baik," katanya.

"Untuk tinggal di zona sekolah tertentu, terkadang harga untuk menyewa property apalagi membeli lebih mahal dibanding daerah lain."

"Kasihan untuk anak yang nilai akademiknya baik tetapi tidak bisa masuk sekolah yang bagus hanya karena zonasi."

Di negara bagian Victoria, guna mengantisipasi adanya murid-murid yang berprestasi yang tidak tertampung di sekolah yang bagus, beberapa sekolah menyediakan kelas akselerasi dan juga ada sekolah khusus yang muridnya diterima lewat tes.

Ada empat sekolah yang secara khusus menerima murid setiap tahunnya lewat jalur tes yaitu Melbourne High di South Yarra (khusus putra), McRobertson High di Melbourne (khusus putri), Nossal High di Berwick (campuran) dan Suzanne Cory High di Weribee (campuran).

Karena kriteria penerimaan murid sepenuhnya tergantung dari hasil tes maka lokasi tempat tinggal murid tidak menjadi pertimbangan.

Beberapa sekolah lain untuk kelas tertentu juga mengadakan tes untuk menerima murid di kelas akselerasi, sehingga bila diterima mereka boleh sekolah di sana tanpa harus tinggal di zona.

Ini salah satu usaha untuk menampung murid-murid yang hendak memasuki sekolah dengan prestasi akademik yang baik.

 

Memeratakan Mutu Sekolah

Siswa SD Jalani USBN
Siswa mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri Cipinang 03, Jakarta, Senin (22/4). Siswa SD sederajat menjalani USBN mulai hari ini hingga 24 April 2019 dengan tiga mata pelajaran yang diujikan. (merdeka.com/ Iqbal S. Nugroho)

Salah satu siasat yang digunakan orang tua untuk memasukkan anak di sekolah yang diinginkan adalah tinggal sementara di kawasan tersebut, misalnya dengan menyewa apartemen, padahal rumah utama mereka tidak disitu.

Pihak sekolah biasanya meminta bukti penyewaan sekurangnya satu atau dua tahun untuk memastikan bahwa mereka memang tinggal di daerah tersebut.

Namun ada juga sekolah yang melakukan pengecekan setiap tahun guna memastikaan semasa anak bersekolah di tempat tersebut orang tua mereka tinggal di dalam zona sekolah.

Orang tua juga diminta untuk menandantagani perjanjian dengan pihak sekolah bahwa bila mereka ditemukan pindah dari zona lokasi maka anak mereka juga harus pindah sekolah.

Karena sistem zonasi di Australia ini sudah berlangsug lama, maka harga properti di kawasan sekolah-sekolah bagus jauh lebih mahal dbandingkan sekolah dengan prestasi lebih rendah.

Namun sejauh ini pemerintah Australia masih mempertahankan sistem zonasi karena ini dianggap sebagai sistem yang paling adil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya