Mual-mual, Anjing Ini Ternyata Menelan 19 Dot Bayi

Seekor anjing jenis bulldog di Boston, AS dilaporkan telah mual dan muntah yang tidak biasa.

oleh Siti Khotimah diperbarui 23 Jun 2019, 18:35 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2019, 18:35 WIB
Ilustrasi Anak Anjing
Ilustrasi anak anjing (dok. Pixabay.com/Free-Photos/Putu Elmira)

Liputan6.com, Washington DC - Seekor anjing jenis bulldog di Boston, AS dilaporkan telah mual dan muntah yang tidak biasa. Hewan itu kemudian dibawa ke sebuah rumah sakit hewan terdekat. Dokter terkejut saat menemukan penyebab gejala itu setelah melakukan rontgen.

Ternyata, penyebab mual dan muntah Mortimer, bulldog berusia tiga tahun, adalah bersarangnya 19 dot bayi di perutnya.

Pihak rumah sakit Angell Animal Medical Center mengatakan Emily Shanahan, pemilik Mortimer memeriksakan anjingnya saat musim semi. Mortimer awalnya didiagnosis dengan sindrom muntah terkait refluks asam, tetapi Shanahan membawanya kembali ke rumah sakit ketika gejalanya memburuk.

"Saya terkejut karena walaupun memiliki dua anak kecil di rumah, saya tidak pernah membayangkan dia (anjing) akan memakan dot mereka," kata Shanahan sebagaimana dikutip dari UPI News pada Minggu (23/6/2019).

Salah seorang dokter, Erika De Papp, melakukan endoskopi pada Mortimer untuk menghilangkan dot tersebut.

"Kemungkinan Mortimer mulai menelan dot ini pada bulan April, mungkin satu per satu, dan itu memulai siklus mual dan muntah, yang merupakan gejala yang dapat disebabkan oleh begitu banyak masalah kesehatan lainnya," kata dokter uatama di RS Angell, Dr. Doug Brum.

Ia melanjutkan kondisi bulldog itu dapat semakin parah jika sang pemilik tidak segera mencari perawatan medis.

Saat ini Mortimer telah pulih sepenuhnya dan kembali dalam kondisi normal.

"Kami benar-benar mencintai anjing ini dan akan melakukan apa saja untuknya - dan saya lega bahwa ini adalah masalah yang bisa diselesaikan, bukan penyakit kronis yang akan menyebabkannya menderita dalam jangka panjang," katanya.

Simak pula video pilihan berikut:

Menelan Sandal, Seekor Ular Piton Diperasi

Ular Piton
Ilustrasi Foto Ular Piton (iStockphoto)

Sementara itu, seorang dokter hewan Australia melakukan operasi pada ular sanca karena memakan sandal. Josh Llinas dari Klinik Greencross Vets di Queensland mengatakan, seorang penangkap ular lokal membawa ular piton itu ke tempatnya di Mount Ommaney dan melaporkan bahwa reptil itu diduga telah menelan sandal.

"Seorang penangkap ular lokal membawa ular ke klinik, saya tidak tahu detail pria yang membawanya," kata Llinas kepada surat kabar Courier-Mail. "Mereka tahu hewan itu memakan sandal karena mereka melihat (ular) di ruangan dengan satu sandal hilang."

"Anda bisa melihat garis besar benda asing di perut," katanya.

Llinas mengatakan hasil rontgen mengkonfirmasi objek di perut ular itu memang sandal yang hilang.

Setelah melakukan pembedahan, Llinas mengatakan reptil itu akan membutuhkan enam hingga delapan bulan ke depan untuk pulih dari operasi.

Piton Raksasa Ditemukan di Florida

Piton sepanjang 5,2 meter ditemukan di Florida AS (Facebook: Big Cypress National Preserve)
Piton sepanjang 5,2 meter ditemukan di Florida AS (Facebook: Big Cypress National Preserve)

Sementara itu pada April lalu, publik internasional digegerkan dengan penemuan seekor ular raksasa. Piton Burma seberat 63,5 kilogram dengan panjang 5,2 meter berhasil ditangkap oleh tim pemburu di Cagar Alam Big Cypress, Florida, AS.

"Ular itu adalah piton terbesar yang pernah dikeluarkan dari Big Cypress," tulis pihak cagar alam dalam akun Facebook resminya.

Untuk menangkap ular tersebut, para pemburu menggunakan teknik khusus. Mereka memanfaatkan pemancar radio untuk mendeteksi keberadaan piton itu.

Saat berhasil ditangkap, reptil tengah membawa 73 telurnya, sebagaimana dikutip dari ABC News.

Reptil itu ditangkap karena menimbulkan ancaman signifikan terhadap satwa asli di cagar alam, yang terletak 125 kilometer barat Miami tersebut.

Meski demikian, ular ditangkap tidak untuk dibunuh. Tim pemburu mengklaim mereka juga mengumpulkan data untuk penelitian, yakni mengembangkan alat anti-ular baru dan mempelajari bagaimana reptil menggunakan cagar alam tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya