5-7-2003: WHO Mengumumkan Wabah SARS Dunia Sudah Mereda, Tapi...

Kabar menyejukkan itu datang delapan bulan setelah SARS mencapai titik puncaknya, membunuh 775 orang di 29 negara.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 05 Jul 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2019, 06:00 WIB
280404bBreak-SARS.jpg
Tajuk berita di Hong Kong tentang pandemi SARS 2002 - 2003 (File / Liputan6 SCTV / Liputan6.com)

Liputan6.com, Jenewa - Hari ini, 16 tahun yang lalu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa penularan dari manusia-ke-manusia atas penyakit Sindrom Pernapasan Akut Berat atau SARS telah mereda.

Kabar menyejukkan itu datang delapan bulan setelah wabah mencapai titik puncaknya, membunuh 775 orang di 29 negara. Pandemi juga membuka mata dunia mengenai globalisasi dan dampaknya mengenai kesehatan publik, demikian seperti dikutip dari History, Jumat (5/7/2019).

Tapi, terlepas dari pengumuman WHO, sebuah kasus baru didiagnosis di China pada Januari 2004, dan empat diagnosis lainnya menyusul pada April 2004.

Kasus-kasus pertama SARS — yang saat itu dianggap sebagai varian pneumonia — kemungkinan muncul di provinsi Guangdong China pada November 2002.

Pada 15 Februari 2003, China melaporkan 305 kasus pneumonia atipikal, yang kemudian ditemukan sebagai SARS.

China dikritik, dan kemudian meminta maaf, karena gagal memperingatkan otoritas kesehatan dunia tentang wabah awal dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk menahannya.

SARS segera menyebar ke daerah tetangga, seperti Hong Kong dan Vietnam, dan kemudian ke seluruh dunia melalui transportasi publik via udara.

Pada bulan Maret, seorang perempuan tua Kanada meninggal karena SARS setelah kembali ke Toronto dari kunjungan ke Hong Kong. Penyakit itu berlanjut hingga menewaskan 44 orang di daerah Toronto.

Di China, di mana kasus pertama terjadi, 350 orang meninggal karena SARS. Secara keseluruhan, lebih dari 8.000 orang diperkirakan telah terinfeksi.

Simak video pilihan berikut:

Sempat Memicu Ketakutan Global

290404bBreak_SARS.jpg
Tajuk berita di Hong Kong tentang pandemi SARS 2002 - 2003 (File / Liputan6 SCTV / Liputan6.com)

Setelah WHO 12 Maret 2003, mengeluarkan peringatan kesehatan global tentang SARS, ketakutan akan penyakit ini membuat banyak orang membatalkan perjalanan ke daerah yang terkena dampak.

Selain penurunan tajam dalam pariwisata, banyak bisnis membatasi perjalanan ke Asia dan Ontario, Kanada.

Piala Dunia Wanita FIFA 2003 dalam sepak bola telah dijadwalkan berlangsung di China, tetapi dipindahkan ke Amerika Serikat sebagai tindakan pencegahan.

Kejuaraan Dunia Wanita 2003 di hoki es yang akan dimainkan di Beijing dibatalkan secara langsung.

Maskapai penerbangan dan bisnis terkait pariwisata lainnya melihat keuntungan menurun; bahkan ada yang terpaksa memberhentikan pekerja.

Konferensi dan konvensi yang dijadwalkan dilaksanakan di Toronto dibatalkan, yang mengakibatkan hilangnya jutaan dolar dalam pendapatan. Bahkan restoran makanan China — dari Beijing ke New York — melaporkan kerugian.

Gejala utama SARS pada awalnya seperti flu, termasuk demam tinggi dan batuk kering, dan dalam beberapa kasus, sakit kepala, diare, kekakuan, ruam, kebingungan dan kehilangan nafsu makan juga terjadi.

Kesulitan bernafas dimulai antara dua dan 10 hari setelah infeksi. Para ilmuwan belum yakin bagaimana itu ditularkan, tetapi percaya bahwa kontak dekat dengan orang yang terinfeksi diperlukan untuk tertular penyakit.

SARS sekarang diketahui disebabkan oleh coronavirus SARS; coronavirus juga bertanggung jawab atas beberapa kasus flu biasa. Para pejabat percaya bahwa angka kematian penyakit ini sekitar 10 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya