10 Bom Era Perang Dunia II Ditemukan Masih Aktif di Pompeii

Sebanyak 10 bom era Perang Dunia ditemukan masih tetap aktif di situs kuno Pompeii di dekat kota Naples, Italia.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 08 Jul 2019, 19:08 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2019, 19:08 WIB
Jalan di Pompeii
Lewatnya kereta kuda selama beberapa dekade dapat menyebabkan bekas roda (seperti yang diperlihatkan di sini), khususnya di daerah yang lalu lintasnya tinggi di Pompeii. (Eric Poehler/University of Massachusetts Amherst)

Liputan6.com, Naples - Sebanyak 10 bom era Perang Dunia II yang tidak meledak, ditemukan tersembunyi di dalam fondasi situs arkeologi Pompeii, Italia.

Pada Agustus 1943, pasukan udara Sekutu menjatuhkan 165 bom di Pompeii, dalam sembilan serangan udara yang berbeda.

"Ada 96 bom ditemukan dan dinonaktifkan," lapor surat kabar Italia Il Fatto Quotidiano, sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Senin (8/7/2019).

 

"Bom-bom lainnya berakhir di area situs yang belum digali. Banyak dari mereka yang dijinakkan atau sudah meledak," lanjut laporan itu.

Untuk pertama kalinya, Il Fatto Quotidiano telah menerbitkan dokumen eksklusif dari Arsip Foto Udara Nasional, termasuk peta pemboma di era Perang Dunia II, serta telah melaporkan wawancara dengan sejumlah arkeolog dan pakar.

"Pada tahun 1986, saya menemukan bom yang tidak meledak di Pompeii selama beberapa penggalian," kata Antonio De Simone, arkeolog dan profesor pada Naples University kepada Il Fatto.

"Kami berada di sana dengan pahat dan sekop, perlahan-lahan mengangkat segenggam tanah sekaligus, dan tiba-tiba kami menemukan bom, di bawah kaki kami. Dua unit bom. Satu sudah meledak dan hancur menjadi beberapa bagian. Yang lain, sayangnya, tidak. Itu benar-benar utuh," cerita De Simone.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Tak Ada Risiko bagi Pengunjung Pompeii

Momen Menegangkan Pemindahan Bom Perang Dunia II di Berlin
Wujud bom perang dunia II saat diangkat alat berat di Berlin, Jerman, Jumat (20/4). Bom yang ditemukan oleh pekerja konstruksi tersebut masih dalam kondisi aktif. (Britta Pedersen/dpa via AP)

Dari 66 hektar area arkeologi, hanya 44 yang telah digali. Adapun 10 bom yang belum meledak itu ditemukan di sisa 22 hektar lainnya, di mana penggaliannaya masih terus berlangsung hingga sekarang.

Museum Arkeologi Pompeii mengatakan: "Tidak ada risiko bagi pengunjung. Situs ini secara berkala melakukan proses penggalian terstruktur, yang dilakukan secara profesional oleh bantuan pihak militer. Penggalian tersebut dilakukan setiap meter per meter," jelas De Simone.

Namun, Il Fatto mengatakan tidak ada tanda-tanda dokumen resmi untuk lokasi pasti penemuan 10 bom terakhir.

Secara kebetulan, 165 bom dijatuhkan oleh sekutu di Pompeii pada 24 Agustus 1943, hari yang sama pada tahun 79 ketika kota kuno itu sebelumnya diyakini hancur oleh letusan dahsyat gunung api, di mana menewaskan lebih dari 2.000 orang.

Namun, pada Oktober 2018, sebuah prasasti yang baru ditemukan di Pompeii membuktikan bahwa kota itu dihancurkan oleh aktivitas Gunung Vesuvius setelah 17 Oktober 79, dan bukan pada 24 Agustus, seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Sekilas Penemuan Situs Pompeii

Pompeii
Pompeii (sumber: nationalgeographic)

Reruntuhan Pompeii dekat Naples ditemukan pada Abad ke-16, dengan penggalian pertama dimulai pada 1748.

Wilayah tersebut telah menjadi salah satu situs arkeologi yang paling banyak dikunjungi di dunia.

Penemuan baru-baru ini termasuk: Sebuah lukisan dinding yang menggambarkan adegan erotis dari mitos Yunani Leda dan Swan; visual pemburu mitologis Narcissus yang terpesona oleh bayangannya sendiri di genangan air; kerangka dua wanita dan tiga anak berkerumun di sebuah ruangan; sisa-sisa fosil kuda; dan konter fresco "makanan cepat saji" yang terawetkan dengan baik.

Menurut statistik dari kementerian pertahanan Italia, ribuan bom era Perang Dunia II dijinakkan di negara itu setiap tahunnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya