Sejumlah WNI Jadi Korban Kebakaran di Malaysia, Pemerintah Kirim Bantuan

Konsul Republik Indonesia Tawau menyatakan, bantuan yang diserahkan tersebut sebenarnya bukan semata-mata bagi WNI tetapi juga warga negara Malaysia yang turut menjadi korban.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jul 2019, 10:17 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2019, 10:17 WIB
20151019-Ilustrasi-Kebakaran-Hutan
Ilustrasi Kebakaran Hutan (iStockphoto)

Liputan6.com, Tawau - Sejumlah WNI dilaporkan menjadi korban kebakaran di Batu 4 Tawau, Malaysia pada Rabu 3 Juli 2019.  Konsulat RI Tawau Negeri Sabah Malaysia memberikan bantuan kepada WNI korban kebakaran yang terjadi di Batu 4 Tawau pada Senin 8 Juli 2019.

Konsul Republik Indonesia Tawau, Sulistijo Djati Ismojo di Tawau menyatakan, bantuan yang diserahkan tersebut sebenarnya bukan semata-mata bagi WNI tetapi juga warga negara Malaysia yang turut menjadi korban.

Penyerahan bantuan berupa makanan pokok dan alat kebersihan dasar itu di Masjid Hidayah Al Mustaqim Sabah-Malaysia. "Kami turut prihatin atas musibah ini," ujar Djati.

"Bantuan ini bukan saja untuk warga negara Indonesia, tapi juga untuk warga negara Malaysia yang menjadi korban kebakaran," tambah dia seperti dikutip dari Antara News Rabu (10/7/2019).

Usai menyerahkan bantuan, Konsul RI beserta staf melakukan kunjungan ke lokasi kebakaran dan berdialog dengan warga. Saat berbincang dengan warga negara Indonesia yang menjadi korban kebakaran akan membantu pengurusan paspor yang ikut terbakar.

Menanggapi permohonan tersebut, Konsul RI mengatakan memberikan perhatian khusus terkait pengurusan dokumen.

Saksikan Juga Video Berikut Ini:

Data Paspor WNI yang Terbakar Masih Tersimpan

Paspor
Ilustrasi Foto Paspor (iStockphoto)

Menurut Djati, meskipun paspor sudah terbakar, namun rekam biometrik (scan sidik jari dan kornea mata) para WNI masih tersimpan dalam data base imigrasi Indonesia.

Meski demikian, pengumpulan identitas WNI korban kebakaran tetap harus memenuhi persyaratan dan verifikasi KRI Tawau sebelum mendapatkan paspor.

Kebakaran yang terjadi pada Rabu 3 Juli menghanguskan 86 rumah petak yang dihuni oleh 61 kepala keluarga. Sebanyak 21 kepala keluarga di antaranya berkewarganegaraan Indonesia.

WNI yang menjadi korban kebakaran ini sebagian besar bekerja pada kilang atau pabrik kayu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya