11-7-1973: Mati Lemas Penumpang Pesawat Varig 820 Akibat Petaka Puntung Rokok

Detik-detik musibah itu bermula saat tiba-tiba api diduga dari puntuk rokok muncul dari dalam toilet pesawat Varig 820 yang sedang mengudara. Kepanikan sontak terjadi di penerbangan internasional itu.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 11 Jul 2019, 11:18 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2019, 11:18 WIB
11-7-1973: 'Bencana Asap' Penerbangan Varig  820, 123 Tewas
Pesawat penerbangan Varig 820. (Wikimedia)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah petaka di udara terjadi 46 tahun lalu. Puntung rokok diduga kuat jadi penyebab banyak penumpang di pesawat Varig 820 tewas akibat mati lemas kehabisan oksigen tercekik asap pada 11 Juli 1973.

Detik-detik musibah itu bermula saat tiba-tiba api muncul dari dalam toilet pesawat Varig 820 yang sedang mengudara. Kepanikan sontak terjadi di penerbangan internasional itu.

Api yang berkobar, diduga dari puntung rokok di toilet, memicu asap pekat yang mencekik napas para penumpang pesawat Boeing 707-345C dengan nomor seri 19841 itu. Awak kabin cepat-cepat berlari menuju bagian depan pesawat, dekat pintu darurat.

Mengetahui hal gawat terjadi di pesawat, pilot pun akhirnya pilot memutuskan pendaratan darurat.

Burung besi yang dijadwalkan terbang dari Bandara Galeao, Rio de Janeiro, Brasil ke Bandara Orly, Paris, Prancis itu akhirnya mendarat darurat pada 11 Juli 1973, di sebuah lapangan di Saulx-les-Chartreux, sebuah area yang terletak sekitar 5 km sebelah selatan dari bandara tujuan.

Pesawat mendarat 5 km dari landasan pacu tujuan, dengan benturan yang sangat keras. Meski bisa sampai darat dengan selamat, 123 orang penumpang -- yang mayoritas asal Brasil -- dinyatakan tewas. Bukan karena pendaratan tapi disebabkan sesak napas akibat asap dari puntung rokok yang terbakar di toilet pesawat.

Hanya 1 Penumpang Selamat...

11-7-1973: 'Bencana Asap' Penerbangan Varig  820, 123 Tewas
Pesawat penerbangan Varig 820 yang mendarat darurat dan membentur keras. (AirDisaster.com)

Hanya 1 penumpang yang beruntung selamat. Para awak pesawat jauh lebih beruntung, ada 10 yang tak kehilangan nyawa.

Mereka yang selamat berada di kokpit dan di bangku baris pertama, meloloskan diri dari pesawat lewat pintu darurat di bagian atas kokpit.

Meski selamat dalam insiden 1973, kapten penerbangan Varig 820, Gilberto Araujo da Silva, dinyatakan hilang pada 30 Januari 1979 saat menerbangkan kargo menggunakan Boeing 707 PP-VLU di atas Samudera Pasifik -- 6 tahun setelahnya.

Puntung Rokok

Ilustrasi Merokok  2
Ilustrasi Merokok

Penyelidikan insiden kebakaran menemukan fakta, api muncul dari sampah toilet pesawat yang terbakar. Diduga akibat puntung rokok yang masih menyala dilemparkan ke dalamnya.

Saat itu, merokok di pesawat belum merupakan pelanggaran hukum. Baru pada 1989 Federal Aviation Administration (FAA) mengeluarkan larangan merokok di pesawat karena berbahaya bagi penerbangan.

Aturan tersebut kemudian diberlakukan secara meluas bagi pesawat domestik dan asing yang terbang ke dan dari AS pada 1998. Belakangan, larangan  serupa diterapkan di seluruh dunia.

Di antara mereka yang meninggal dalam tragedi Varig 820 adalah orang-orang terkenal. Mereka adalah pelaut Jorg Bruder, Presiden Senat Brasil Filinto Muller, penyanyi Agostinho dos Santos, jurnalis TV Globo Antonio Carlos Scavone, pembalap Formula 3 dan penanggung jawab acara Formula 1 yang digelar di Brasil. Lalu ada revolusioner Argentina Jose Joe Baxter.

Peristiwa tragis lainnya juga terjadi pada 11 Juli 1970. Saat itu sebuah roket Angkatan Udara Amerika Serikat jatuh di Daerah Sunyi Mapimí, Meksiko, yang selanjutnya menimbulkan legenda urban bahwa di daerah tersebut sinyal radio tidak dapat diterima.

Sementara sebelumnya pada 11 Juli 1405, penjelajah Tiongkok Cheng Ho memulai pelayaran pertamanya ke daerah-daerah di Samudra Hindia atas perintah Kaisar Yongle.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya