Liputan6.com, Jakarta - Manusia adalah satu-satunya spesies yang diketahui bisa memerah (pada bagian wajah), demikian menurut temuan Darwin.
Setelah mengamati gerak-gerik monyet, sambil melakukan studinya tentang evolusi -- ia mendefinisikan reaksi ini sebagai "ekspresi yang paling aneh dan paling manusiawi dari semua", yang mungkin terjadi karena mekanisme pertahanan sosial yang dibuat manusia terhadap perasaan bersalah atau malu.
Yang benar adalah, meskipun itu bisa menjadi mekanisme pertahanan sosial yang berbicara tentang ketidaknyamanan, kita lebih menarik ketika pipi atau wajah mulai memerah.
Advertisement
Baca Juga
Gerakan ini mencerminkan sedikit kerentanan, dan karena alasan itulah ia juga menciptakan rasa keintiman yang menyerang lawan jenis, demikian dikutip dari laman Brightside.me, Kamis (18/7/2019).
Selain itu, sikap ini membuat kita terlihat bercahaya, itulah sebabnya, saat merias wajah, kita mengoleskan bedak merah muda di pipi kita.
Menurut sebuah penelitian yang telah diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology, orang yang mudah memerah pada bagian wajah adalah orang yang dianggap dapat dipercaya dan lebih murah hati. Dibandingkan dengan mereka yang tidak bereaksi dengan cara yang sama.
Para peneliti dari penelitian ini juga mengklaim bahwa bentuk lain dari rasa malu yang diekspresikan dan kerentanan sosial adalah tanda-tanda kebajikan yang sebenarnya, karena tidak mungkin mereproduksi reaksi ini secara sukarela.
Uji Coba Terhadap Mahasiswa
Dalam serangkaian percobaan, 60 mahasiswa direkam dengan video menceritakan saat-saat yang memalukan. Hasil menunjukkan bahwa memerah memunculkan kepercayaan pada orang lain dan itulah mengapa kita tidak harus menyembunyikannya.
Investigasi ini termasuk orang-orang yang bereaksi dengan gerakan seperti tatapan ke bawah, menutupi wajah mereka, tertawa tanpa sadar, dan memerah pada provokasi sekecil apa pun.
Wajah kita memerah karena ketika kita berada dalam situasi yang memalukan, tubuh melepaskan adrenalin, yang menyebabkan kemerahan pada kulit, karena meningkatkan aliran darah ke pembuluh darah.
Proses ini terkait dengan sistem saraf simpatik dan untuk alasan ini, kita tidak dapat mengendalikannya. Kita juga dapat merasakan detak jantung kita meningkat, pernapasan meningkat frekuensinya, dan pada beberapa orang dapat menyebabkan mereka mulai berkeringat.
Muka memerah adalah sesuatu yang kita, manusia, tidak dapat hindari. Ini adalah satu set fungsi tubuh yang tidak disengaja yang dilepaskan ketika kita dihadapkan pada situasi yang mempermalukan kita, meskipun tidak selalu dengan cara yang tidak menyenangkan.
Jadi, jika Anda melihat pasangan Anda memerah, Anda harus percaya pada apa yang Anda lihat.
Advertisement