Peringatan 50 Tahun Pendaratan di Bulan, Astronaut 3 Negara Siap Meluncur ke ISS

Bertepatan denga 50 tahun pendaratan Apollo 11 di Bulan, tiga astronot dari Amerika Serikat, Italia, dan Rusia akan meluncur ke angkasa luar.

oleh Siti Khotimah diperbarui 20 Jul 2019, 17:02 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2019, 17:02 WIB
Astronaut dari tiga negara siap meluncur ke ISS (AFP / Kirill KUDRYAVTSEV)
Astronaut dari tiga negara siap meluncur ke ISS (AFP / Kirill KUDRYAVTSEV)

Liputan6.com, Jakarta - Bertepatan denga 50 tahun pendaratan di Bulan oleh Apollo 11, tiga astronaut dari Amerika Serikat, Italia, dan Rusia akan meluncur ke angkasa luar pada Sabtu, 20 Juli 2019.

Mereka adalah Alexander Skvortsov dari badan antariksa Rusia Roscosmos, Andrew Morgan dari NASA, dan Luca Parmitano dari European Space Agency.

Ketiganya akan melakukan perjalanan ke Stasiun Angkasa Luar Internasional (ISS) pada pukul 16.28 GMT atau 23.28 WIB. Peluncuran dilakukan dari Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan, lapor Channel News Asia pada Sabtu (20/7/2019).

Peluncuran itu menandai momen bersejarah dalam apa yang disebut sebagai perlombaan teknologi angkasa luar antara AS dan Uni Soviet. Dari ketiga orang yang akan berangkat ke ISS itu, hanya Skvortsov (53) yang hidup pada saat Neil Armstrong dan Edwin Aldrin mendarat di Bulan.

Skvortsov sendiri adalah komandan dalam penerbangan untuk perjalanan enam jam dari Baikonur ke ISS pada tengah malam nanti. Adapun satu astronaut akan melakukan perjalanan antariksa untuk pertama kalinya. Ia adalah Morgan yang berumur 43 tahun.

 

 

Ketiganya Berlatar Belakang Militer

ISS
International Space Station (sumber : engadget.com)

Salah satu astronaut yang akan berangkat ke ISS, Parmitano (42) mengatakan, para kru sangat beruntung karena diluncurkan bertepatan dengan tanggal bersejarah Apollo 11.

Sementara Morgan mengatakan, pendaratan Apollo 11 adalah kemenangan bagi seluruh umat manusia. Pada kesempatan yang sama ia mengelak pertanyaan tentang apakah kosmonot Rusia akan mencapai Bulan. Mengingat, Uni Soviet hanya pernah mengirim misi tak berawak ke satelit alami Bumi itu.

Skvortsov, Morgan dan Parmitano semuanya berasal dari latar belakang militer dan berpose bersama dalam seragam sebelum peluncuran.

Skvortsov bercanda bahwa "dua kolonel akan menerima perintah dari seorang kolonel" ketika Parmitano menjadi komandan stasiun antariksa.

Stasiun Luar Angkasa Internasional telah mengorbit Bumi pada sekitar 28.000 kilometer per jam sejak tahun 1998.

 

 

Rusia-AS Masih Bersaing

20-7-1969: Momen Perdana Manusia Injakkan Kaki di Bulan
Neil Armstrong di Bulan. (Nasa.gov)

Lima dekade setelah pendaratan di bulan 1969, Rusia dan Barat masih bersaing di ruang angkasa, bahkan jika penekanannya adalah pada kerja sama di ISS.

NASA tidak lagi mengoperasikan penerbangan berawak ke ISS sehingga sepenuhnya bergantung pada program Soyuz Roscosmos.

Tetapi belakangan ini perusahaan swasta seperti SpaceX dan Boeing telah mengajukan tawaran untuk mengakhiri monopoli Rusia atas peluncuran berawak ke ISS, memenangkan kontrak multi-miliar dengan NASA.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump telah menetapkan tenggat waktu yang ambisius untuk mengembalikan astronaut ke Bulan pada tahun 2024 mendatang.

Proyek itu bernama Artemis, yang akan menjadi upaya pertama untuk mengirim manusia ke permukaan Bulan sejak pendaratan Apollo terakhir pada tahun 1972 silam.

Beberapa ahli meragukan apakah tenggat waktu itu realistis, mengingat kendala anggaran dan keterlambatan dalam mengembangkan roket.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya