Liputan6.com, Beijing - Korban tewas akibat bencana tanah longsor di China bertambah dari 36 menjadi 38 orang. Jenazah baru berhasil ditemukan oleh regu penyelamat, seperti diwartakan The Star, Selasa (30/7/2019).
Dua anak dan seorang ibu dengan bayi dilaporkan di antara korban meninggal dunia, tetapi rinciannya masih belum jelas.
Advertisement
Baca Juga
Hingga saat ini masih terdapat 13 orang yang dinyatakan hilang akibat bencana yang terjadi di sebuah desa di China itu.
Badan penyiaran negara, CCTV melaporkan dari dekat lokasi bahwa operasi pencarian korban terus berlanjut.
Tanah longsor terjadi pada Selasa malam pekan lalu di daerah Shuicheng di provinsi Guizhou. Sebanyak 21 rumah terkubur oleh longsoran.
Sebelas orang sudah diselamatkan dan dirawat di rumah sakit. Para tim pencari telah menggunakan ekskavator untuk menggali lumpur melalui area yang rusak.
Tanah longsor itu terjadi ketika hujan lebat terus menghantam sejumlah wilayah China.
Simak video pilihan berikut:
Perjuangan Tim Penyelamat
Cuplikan dari stasiun penyiaran negara CCTV menunjukkan pekerja penyelamat mengerahkan kendaraan penggali. Mereka menggunakan alat tersebut untuk menggali korban dari gundukan besar tanah yang longsir di desa.
Sebuah sekolah setempat juga telah dikomandoi sebagai pusat medis dan penyelamatan darurat bagi para korban.
Menurut Xinhua, pemerintah dilaporkan telah menyisihkan 30 juta yuan untuk upaya penyelamatan dan relokasi para korban.
Tanah longsor biasa terjadi di daerah pedesaan dan pegunungan di China, terutama setelah hujan lebat.
Bulan lalu, muncul rekaman tanah longsor di Provinsi Fujian di tenggara negara itu.
Beberapa orang lain juga dilaporkan terbunuh dan ribuan orang telah diungsikan dari rumah mereka tahun ini akibat hujan dan banjir.
Advertisement
Ratusan Penyelamat Dikerahkan
Sebelumnya, video tanah longsor yang disiarkan oleh stasiun televisi pemerintah China, CGTN menunjukkan sisi bukit yang runtuh yang tertutup lumpur tebal dan ekskavator tengah menggali timbunan puing-puing.
Petugas penyelamat yang memakai helm dengan obor terlihat berjuang melewati lumpur tebal saat ambulans menunggu di dekatnya.
"Sekitar 560 penyelamat masih menyisir puing-puing mencari korban. Presiden China Xi Jinping menyerukan penyelidikan cermat terhadap manajemen banjir dan bencana untuk mengurangi kerusakan lebih lanjut," kata Kementerian Manajemen Darurat melalui situs mikroblogging China, Weibo.