Liputan6.com, Conakry - Enam anak berusia antara empat dan 10 meninggal akibat tersambar petir, saat membuat teh di bawah pohon mangga di timur laut Guinea. Insiden nahas itu terjadi pada Rabu 31 Juli 2019 waktu setempat, kata seorang saksi mata.
"Ada badai tak lama sebelum pukul 19.00 di Kota Siguiri, dekat dengan perbatasan Mali," kata saksi, seorang warga setempat, Mamadi Doumbouya, kepada AFP seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (2/8/2019).
Baca Juga
Total ada delapan anak, ditemani oleh dua ibu mereka, berada di bawah pohon mangga di belakang rumahnya.
Advertisement
"Saya mengajak semua orang berlindung di ruang tamu. Para ibu bergegas, tetapi anak-anak tetap di bawah pohon untuk membuat secangkir teh terakhir," tambahnya.
Petir kemudian menghantam pohon mangga dan ketika Doumbouya bergegas keluar, semua anak-anak sudah tergeletak di tanah dalam kondisi pingsan, katanya dalam panggilan telepon.
Enam dari anak-anak - lima perempuan dan satu laki-laki berusia empat tahun - yang tersambar petir dilaporkan meninggal ketika dibawa ke rumah sakit, ia menambahkan.
Musim Penghujan
Seorang dokter dari Rumah Sakit Siguiri mengatakan keenam anak yang meninggal itu dibawa ke tempat perawatan pada sore hari, dua bocah lainnya sedang diobservasi selama beberapa hari mendatang.
Afrika Barat saat ini tengah masuk musim penghujan.
Pada Sabtu 28 Juli, sebuah tanah longsor menghantam sebuah tambang emas --di daerah yang sama dengan badai yang terjadi Rabu 31 Juli, menewaskan empat orang termasuk seorang gadis berusia dua tahun dan ibunya.
"Para korban bekerja di bekas tambang emas di mana penambangan dilarang karena risiko tanah longsor di tengah hujan lebat, tetapi orang-orang malah bersembunyi ke terowongan", kata seorang pejabat Palang Merah.
Advertisement
Pendaki Tersambar Petir
Sebelumnya, tujuh orang pendaki di Na Gruagaichean, sebuah gunung dekat Ben Nevis di Skotlandia barat laut tersambar petir pada Sabtu 8 Juni 2019.
"Mereka semua diterbangkan ke Fort William, tetapi wanita berusia 55 tahun meninggal akibat cedera yang dialaminya," kata Polisi Skotlandia seperti dikutip dari BBC, Minggu 9 Juni 2019.
Wanita lain yang tersambar petir dalam kelompok itu dilaporkan dalam kondisi stabil di Rumah Sakit Belford, Fort William.
Kerabat wanita yang meninggal kabarnya telah diberitahu pihak berwenang.
Laporan polisi atas kejadian itu akan diserahkan ke Procurator Fiscal, layanan Skotlandia yang menyelidiki kasus kematian yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut.
Helikopter HM Coastguard, Tim Penyelamat Gunung Glencoe dan layanan Ambulans Udara Skotlandia semuanya membantu upaya penyelamatan korban tersambar petir.
"Kami berterima kasih atas tanggapan yang cepat dan profesional dari agen mitra terhadap insiden tragis ini, dan menawarkan belasungkawa kami kepada keluarga wanita itu," ujar Isla Campbell.