Liputan6.com, London - Maskapai nasional Inggris, British Airways, menghadapi kemarahan penumpang pada Rabu 7 Agustus, karena lebih dari 500 penerbangan dibatalkan atau ditunda akibat gangguan sistem.
Sebagian besar penumpang yang terdampak berada di London, yang terbang dari ke ibu kota Inggris itu melalui tiga bandaranya, yakni Heathrow, Gatwick dan City London.
Dikutip dari The Guardian pada Kamis (8/8/2019), British Airways enggan mengungkapkan jumlah penerbangan yang terpengaruh.
Advertisement
Baca Juga
Tetapi, menurut Flightstats.com, yang melacak kedatangan dan keberangkatan pesawat di seluruh dunia, pada pukul 17.30 sore waktu setempat, maskapai itu telah membatalkan 140 penerbangan dan 370 lainnya ditunda.
British Airways mengatakan gangguan sitem hanya berdampak bandara-bandara di London, namun laporan di lapangan mengatakan dampaknya juga ikut terasa di beberapa kota utama Inggris, seperti Edinburgh, Glasgow dan Belfast.
Dampak temporer juga dilaporkan terjadi jingga beberapa destinasi British Airways di Eropa.
Penumpang mengalami kesulitan check-in online, dan antrean mengular di area keberangkatan bandara ketika British Airways pindah ke sistem manual untuk tetap beroperasi.
Tidak hanya itu, beberapa penumpang melaporkan ke media sosial, penerbangan yang lepas landas dari London, layanan makanan dan minuman turut terpengaruh akibat gangguan sistem.
Belum Sepenuhnya Normal
Ahli perjalanan udara mengatakan British Airways harus bertanggung jawab membayar kompensasi kepada penumpang yang terkena dampak, selain mengembalikan uang mereka sesuai harga tiket.
Di bawah hukum Uni Eropa, beberapa penumpang yang penerbangannya dibatalkan atau ditunda dua jam atau lebih, dapat diberikan kompensasi.
Maskapai itu mengatakan pihaknya menawarkan penumpang kesempatan untuk memindahkan pemesanan ke hari perjalanan lain antara 8 dan 13 Agustus.
Sekitar setengah dari penerbangan British Airways yang dijadwalkan berangkat dari Terminal 5 Heathrow antara pukul 09. 30 dan tengah hari waktu setempat, dibatalkan atau ditunda, kara situs web bandara terkait.
Baru pada pukul 16.00 sore, British Airways mengatakan telah menyelesaikan gangguan sistem komputernya.
Dalam sebuah pernyataan, maskapai itu mengatakan: "Kami meminta maaf kepada semua pelanggan yang terjebak dalam gangguan, dan memahami betapa frustrasinya pengalaman mereka. Tim kami telah bekerja tanpa lelah untuk mengatasi serangkaian gangguan ini."
"Penerbangan kami kembali normal. Namun, mungkin ada beberapa gangguan operasional menyertai," tambah pengumuman tersebut.
British Airways juga mengimbau penumpang untuk memeriksa informasi penerbangan di situs webnya sebelum melakukan perjalanan ke bandara.
Advertisement
Telah Dilanda Berbagai Masalah Sebelumnya
Gangguan sistem komputer adalah yang terbaru dari serangkaian masalah operasional yang menghantam British Airways di momen libur musim panas.
Awal pekan ini, seratusan penerbangan British Airways ditunda beberapa jam akibat ancaman unjuk rasa oleh staf Bandara Heathrow.
Awalnya unjuk rasa tersebut akan dimulai pada Senin tengah malam, namun ditangguhkan untuk memungkinkan pembicaraan lebih lanjut antara serikat dan pejabat bandara.
British Airways juga menghadapi rencana aksi protes terpisah dari para pilotnya pada akhir bulan ini.
Dalam pemungutan suara dari serikat pilot Balpa (serikat pilot Inggris), 93 persen dari 4.000 pilotnya memilih untuk mengambil aksi protes setelah menolak kesepakatan pembayaran tiga tahun.
Selain itu, British Airways juga memiliki masalah lain pada pekan ini, setelah 200 orang harus dievakuasi dari salah satu penerbangan karena asap mengalir ke kabin, beberapa menit sebelum harus mendarat di Valencia, Spanyol.
Para kru menggunakan masker oksigen saat mereka membantu para penumpang keluar via pintu darurat.
Jauh sebelumnya, British Airways pernah dihantam oleh kegagalan sistem komputer parah, yang membuat para penumpang terdampar di seluruh dunia.
Pada 2017, selama akhir pekan hari bulan Mei, sebanyak 75.000 penumpang terdampar ketika maskapai itu terpaksa membatalkan lebih dari 700 penerbangan selama tiga hari.