Liputan6.com, Moskow - Bulan Agustus ini Presiden Rusia Vladimir Putin memperingati 20 tahun ia berkuasa. Terbagi antara jabatan pertama sebagai presiden tahun 1999 hingga 2008, kemudian sebagai Perdana Menteri selama empat tahun sebelum menjadi Presiden lagi pada tahun 2012.
Laporan VOA Indonesia yang dikutip Rabu (21/8/2019) menyebut, peringatan ke-20 ini dilakukan sementara ekonomi negara itu stagnan.
Baca Juga
Kalangan pakar berpendapat pemimpin Rusia itu sedang berusaha mengatasi dengan melakukan investasi besar dalam bidang militer untuk menjaga tingkat popularitasnya menjelang pemilu 2024.
Advertisement
Untuk peringatan 20 tahun ia berkuasa, Presiden Vladimir Putin menyibukkan diri di luar Moskow.
Presiden Rusia itu turun ke dasar Teluk Finlandia dengan kapal selam, bersepeda motor bersama anggota klub motor "Night Wolves" Rusia, dan memeriksa pembangunan jalan raya di Krimea. Tetapi di tempat lain di Rusia, terus berlangsung protes di Moskow dan St.Petersburg, menandai turunnya popularitas Putin.
Rezim Mencekik
Seorang mahasiswa, Ivan, mengatakan, “Rezim saat ini mencekik kami - anak muda. Kami tidak diizinkan bertindak sesuai undang-undang, (untuk) menyatakan pilihan politik kami. Yang bisa kami lakukan hanyalah turun ke jalan dan berdemonstrasi dengan damai dan menuntut agar penguasa mendengar kami.”
Jajak pendapat oleh Levada Center yang independen di Rusia mendapati, 38 persen dari mereka yang disurvei tidak ingin melihat Putin berkuasa melampaui tahun 2024, ketika masa jabatannya saat ini berakhir. Tetapi mayoritas, 54%, mengatakan mereka menginginkan Putin, yang akan berusia 67 tahun pada Oktober, tetap menjabat presiden setelah tahun 2024. Walaupun mayoritas, menurut beberapa analis, bagi Putin angka itu tidak cukup tinggi untuk membuatnya nyaman.
Saat ini ekonomi Rusia mandek, pertumbuhan PDB melambat dalam beberapa bulan pertama tahun 2019 dan pendapatan riil penduduk turun untuk tahun ke-5 berturut-turut. Aktivitas ekonomi - menurut badan statistik Rusia, Rosstat, - turun tiga kali lipat. Itu berbeda dari 10 tahun pertama tahun 2000-an, ketika harga minyak dan popularitas Putin tinggi.
Advertisement
Kata Analis
Tidak bisa banyak mengandalkan ekonomi, menurut analis, Putin kini beralih ke militer - melakukan reformasi dan membelanjakan anggaran.
Pemimpin Rusia itu memamerkan kekuatan militer Rusia dalam parade di Lapangan Merah baru-baru ini dan dalam pameran kekuatan angkatan laut di St. Petersburg.
Berpidato di depan dewan federasi awal tahun ini, ia memuji rudal dan kapal selam baru negara itu.
Seorang wartawan, Sergey Parkhomenko, mengatakan, "Semua kekuatan militer ini adalah bagian utama propaganda Putin. Kami melihat semua kartun dengan rudal yang ia tunjukkan kepada dewan federasi baru-baru ini. Inilah bahasa yang kini ia gunakan untuk berkomunikasi dengan warga Rusia."
Kalangan pakar mengatakan ketergantungan Vladimir Putin pada militer, mungkin secara dramatis membentuk gaya kepemimpinannya menjelang 2024, ketika masa kepresidenannya saat ini berakhir.