Liputan6.com, Hong Kong - Gerakan prodemokrasi Hong Kong yang mendekati minggu ke 12 telah memberi inspirasi pada gelombang seni protes menggunakan tato sebagai ekspresi mereka.
Tato payung, mata berdarah, hingga bunga bauhinia adalah ikon yang memberi arti baru dalam demonstrasi di Hong Kong. Kini, sejumlah demonstran pun mengabadikan tanda-tanda pergerakan itu dengan tinta permanen ke dalam tubuh mereka.Â
Poster, spanduk, hingga selebaran menawarkan cara bagi demonstran dalam menyebarkan pesan mereka kepada khalayak internasional serta menyindir pemerintah dan polisi yang sedang mereka perangi.
Advertisement
Namun, tato adalah langkah selanjutnya yang mengekspresikan kreativitas serta menegaskan komitmen demonstran pada gerakan yang mereka lakukan.
Hal ini terjadi akibat situasi tegang dari protes akhir pekan lalu yang sebagian besar telah berujung damai, tapi kekerasan selama dua bulan terakhir telah meningkat di kedua sisi.Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tato Gratis
Satu seniman tato setempat menawarkan tato gratis bertemakan Hong Kong selama bulan Juli. Desain tato termasuk bunga bauhinia yang ditampilkan pada bendera dan emblem Hong Kong.
Seniman tato tersebut memperkirakan ada ratusan orang yang telah menerima tawarannya itu. Beberapa demonstran mengungkapkan, mereka tertarik karena iming-iming gratis yang ditawarkan.
Beberapa lainnya mengungkapkan bahwa tato pada tubuh mereka adalah simbol atas pengabdian pada gerakan. Salah seorang di antaranya bercerita bahwa ingin mengenang peristiwa dan menceritakan peristiwa tersebut kepada anak-anaknya.
Advertisement
Gambar Ikonik
Gambar yang menarik perhatian lainnya adalah mata berdarah atau penutup mata, yang menyebar dengan cepat kepada para pemrotes di Hong Kong.
Hal tersebut karena adanya mata salah seorang pemrotes wanita yang terluka parah pada 11 Agustus lalu dan wanita itu mengklaim hal tersebut disebabkan tembakan proyektil polisi.Â
Akibat kejadian itu juga, keesokan harinya ribuan orang menduduki bandara internasional kota Hong Kong dengan mengenakan penutup mata sembari memegang poster dan tanda yang menggambarkan cedera tersebut.
Gerakan Payung dalam Desain
Seniman tato, Zada Lam dengan cepat menjadi terkenal karena desain tatonya, yaitu desain geometris bunga dan payung bauhinia yang pertama kali menjadi simbol protes yang signifikan dalam Umbrella Movement 2014 untuk menuntut pemilihan yang transparan.Â
Payung terus menjadi bentuk protes dalam beberapa bulan terakhir di Hong Kong, sebagai perisai terhadap gas air mata dan polisi antihuru-hara.Â
Lam memperkirakan setidaknya 100 orang telah ia tato dengan desain bertema protes miliknya.
Â
Advertisement
Pengabdian dan Kepercayaan
Tato telah lama dianggap tabu di Hong Kong karena terkait erat dengan kelompok kejahatan terorganisir yang dikenal dengan nama triad. Namun, dalam beberapa tahun terakhir persepsi bergeser ketika tato menjadi lebih populer.Â
Semakin banyak seniman tato yang muncul di kota tersebut, begitu pula dengan munculnya gaya tato lokal yang aneh. Â
Tato dengan tema protes ini bertindak sebagai pernyataan publik mengenai pengabdian dan kepercayaan, terlebih pada masa saat sebagian besar pemrotes berusaha menyembunyikan identitas mereka.Â
Â
Reporter: Hugo Dimas