Tato Jadi Ekspresi Baru Demonstrasi di Hong Kong

Gerakan prodemokrasi Hong Kong yang mendekati minggu ke 12 telah memberi inspirasi pada gelombang seni protes menggunakan tato sebagai ekspresi mereka.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Agu 2019, 01:14 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2019, 01:14 WIB
Aksi protes warga Hong Kong menolak RUU ekstradisi ke China daratan (AFP Photo)
Aksi protes warga Hong Kong menolak RUU ekstradisi ke China daratan (AFP Photo)

Liputan6.com, Hong Kong - Gerakan prodemokrasi Hong Kong yang mendekati minggu ke 12 telah memberi inspirasi pada gelombang seni protes menggunakan tato sebagai ekspresi mereka.

Tato payung, mata berdarah, hingga bunga bauhinia adalah ikon yang memberi arti baru dalam demonstrasi di Hong Kong. Kini, sejumlah demonstran pun mengabadikan tanda-tanda pergerakan itu dengan tinta permanen ke dalam tubuh mereka. 

Poster, spanduk, hingga selebaran menawarkan cara bagi demonstran dalam menyebarkan pesan mereka kepada khalayak internasional serta menyindir pemerintah dan polisi yang sedang mereka perangi.

Namun, tato adalah langkah selanjutnya yang mengekspresikan kreativitas serta menegaskan komitmen demonstran pada gerakan yang mereka lakukan.

Hal ini terjadi akibat situasi tegang dari protes akhir pekan lalu yang sebagian besar telah berujung damai, tapi kekerasan selama dua bulan terakhir telah meningkat di kedua sisi. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tato Gratis

Antusiasme Penggila Tato di Expotattoo Colombia 2019
Seniman membuat tato di tubuh seorang pria saat acara Expotattoo Colombia 2019 di Medellin, departemen Antioquia (2/6/2019). Para penggila tato antusias untuk mentato tubuhnya di festival tato terbesar di negara tersebut. (AFP Photo/Joaquim Sarmiento)

Satu seniman tato setempat menawarkan tato gratis bertemakan Hong Kong selama bulan Juli. Desain tato termasuk bunga bauhinia yang ditampilkan pada bendera dan emblem Hong Kong.

Seniman tato tersebut memperkirakan ada ratusan orang yang telah menerima tawarannya itu. Beberapa demonstran mengungkapkan, mereka tertarik karena iming-iming gratis yang ditawarkan.

Beberapa lainnya mengungkapkan bahwa tato pada tubuh mereka adalah simbol atas pengabdian pada gerakan. Salah seorang di antaranya bercerita bahwa ingin mengenang peristiwa dan menceritakan peristiwa tersebut kepada anak-anaknya.

Gambar Ikonik

Protes Kebrutalan Polisi, Perawat di Hong Kong Unjuk Rasa
Seorang perawat mengenakan penutup mata dan masker mengambil bagian dalam protes terhadap kebrutalan polisi terhadap para pengunjuk rasa di sebuah rumah sakit di Hong Kong (13/8/2019). (AP Photo/Kin Cheung)

Gambar yang menarik perhatian lainnya adalah mata berdarah atau penutup mata, yang menyebar dengan cepat kepada para pemrotes di Hong Kong.

Hal tersebut karena adanya mata salah seorang pemrotes wanita yang terluka parah pada 11 Agustus lalu dan wanita itu mengklaim hal tersebut disebabkan tembakan proyektil polisi. 

Akibat kejadian itu juga, keesokan harinya ribuan orang menduduki bandara internasional kota Hong Kong dengan mengenakan penutup mata sembari memegang poster dan tanda yang menggambarkan cedera tersebut.

Gerakan Payung dalam Desain

Ribuan PNS Hong Kong Ikut Demo Tolak RUU Ekstradisi
Ribuan pegawai negeri sipil (PNS) mengenakan payung saat mengikuti unjuk rasa menolak RUU Ekstradisi di Hong Kong, Jumat (2/8/2019). PNS mendesak pihak berwenang untuk membangun kembali kepercayaan pada pemerintah. (ANTHONY WALLACE/AFP)

Seniman tato, Zada Lam dengan cepat menjadi terkenal karena desain tatonya, yaitu desain geometris bunga dan payung bauhinia yang pertama kali menjadi simbol protes yang signifikan dalam Umbrella Movement 2014 untuk menuntut pemilihan yang transparan. 

Payung terus menjadi bentuk protes dalam beberapa bulan terakhir di Hong Kong, sebagai perisai terhadap gas air mata dan polisi antihuru-hara. 

Lam memperkirakan setidaknya 100 orang telah ia tato dengan desain bertema protes miliknya.

 

Pengabdian dan Kepercayaan

Ilustrasi bendera Hong Kong (AFP Photo)
Ilustrasi bendera Hong Kong (AFP Photo)

Tato telah lama dianggap tabu di Hong Kong karena terkait erat dengan kelompok kejahatan terorganisir yang dikenal dengan nama triad. Namun, dalam beberapa tahun terakhir persepsi bergeser ketika tato menjadi lebih populer. 

Semakin banyak seniman tato yang muncul di kota tersebut, begitu pula dengan munculnya gaya tato lokal yang aneh.  

Tato dengan tema protes ini bertindak sebagai pernyataan publik mengenai pengabdian dan kepercayaan, terlebih pada masa saat sebagian besar pemrotes berusaha menyembunyikan identitas mereka. 

 

Reporter: Hugo Dimas

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya