Liputan6.com, Kashmir - Perdana Menteri Pakistan Imran Khan telah menyerukan demonstrasi massa di seluruh negara untuk memprotes tindakan Delhi di Kashmir.
"Saya ingin semua warga Pakistan keluar besok (Jumat) pukul 12.00 sampai 12.30 siang untuk menunjukkan solidaritas terhadap orang-orang Kashmir," tulis Khan di Twitter.
"Kita harus mengirim pesan kuat kepada warga Kashmir bahwa negara kita berdiri teguh di belakang mereka."
Advertisement
I want all Pakistanis to come out tomorrow 12 noon -12.30 pm to show solidarity with the Kashmiri people and send the Kashmiris in IOK a clear message that the entire Pakistani nation stands in solidarity with them & against Indian fascist oppression, the inhumane 24-day curfew,
— Imran Khan (@ImranKhanPTI) 29 Agustus 2019
Khan telah meminta unjuk rasa nasional mingguan sampai dia berangkat ke New York bulan depan untuk menghadiri Majelis Umum PBB, di mana dia berjanji untuk mengangkat masalah tersebut," demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (30/8/2019).
Ketegangan antara India dan Pakistan kembali meningkat menyusul keputusan MPR -- yang dipimpin BJP (partai mayoritas di Negeri Taj Mahal) -- mencabut Pasal 370 yang menjamin status khusus untuk Jammu dan Kashmir.
Sejak saat itu, politik regional seputar masalah tersebut menjadi mencuat ke forum internasional. Isu panas ini pun dibahas dalam pertemuan tingkat tinggi atau KTT G7 yang berlangsung di Biarritz, Prancis --24 hingga 26 Agustus 2019.
Pada pagi ini, Senin (26/8/2019) waktu setempat, Perdana Menteri India, Narendra Modi, bertatap muka dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan membicarakan isu Kashmir.
Baca Juga
Trump disebut telah berulang kali menawarkan bantuan untuk menengahi konflik berkepanjangan antara India dan Pakistan, tetapi Modi menolaknya. Modi menegaskan bahwa perselisihan antara kedua negara ini adalah urusan bilateral.
Trump mengatakan: "Kami membahas Kashmir, tetapi Perdana Menteri (Modi) benar-benar merasa dia sudah bisa mengendalikannya. Ia berdiskusi dengan pemerintah Pakistan dan saya yakin mereka akan dapat melakukan sesuatu yang akan sangat baik."
India Tak Ingin Merepotkan Negara Lain
Modi menggarisbawahi, administrasinya menolak untuk memberikan ruang untuk mediasi dari pihak ketiga. Menurutnya, kedua negara dapat berdialog dan menyelesaikan semua persoalan secara bilateral.
Selain itu, ia pun menyatakan bahwa India tidak ingin merepotkan pihak ketiga negara.
Tanpa merujuk langsung ke masalah Kashmir, Modi menambahkan, "Ada banyak masalah dengan Pakistan yang sifatnya bilateral. Kami tidak ingin mengganggu negara lain dengan adanya ini. Kami dapat menemukan solusi sendiri melalui diskusi."
"India dan Pakistan sudah bersama sebelum 1947 dan saya yakin, kami dapat menemukan jalan keluar terhadap masalah ini dan menyelesaikannya bersama," imbuh Modi, seperti dikutip dari India Today.
Advertisement