Jenazah Eks Presiden Robert Mugabe Diterbangkan ke Zimbabwe dari Singapura

Sebuah mobil jenazah yang mengangkut mendiang Robert Mugabe meninggalkan ruang duka Singapore Casket menuju bandara untuk diterbangkan ke Zimbabwe. Pengawalan polisi menyertai konvoi tersebut.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 11 Sep 2019, 11:51 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2019, 11:51 WIB
Mobil jenazah Singapura membawa Robert Mugabe ke bandara untuk diterbangkan ke Zimbabwe. (AFP)
Mobil jenazah Singapura membawa Robert Mugabe ke bandara untuk diterbangkan ke Zimbabwe. (AFP)

Liputan6.com, Singapura - Jenazah mantan presiden Zimbabwe selama tiga dekade, Robert Mugabe diterbangkan dari Singapura pada Rabu (11/9/2019). Keponakannya mengatakan jasad pria 95 tahun itu menuju tanah kelahirannya untuk dimakamkan.

Channel News Asia melaporkan bahwa pada Rabu pagi, sebuah mobil jenazah yang mengangkut mendiang Robert Mugabe meninggalkan ruang duka Singapura Casket menuju bandara diiringi pengawalan polisi.

"Sebuah pesawat yang membawa mantan pemimpin dan delegasi Zimbabwe berangkat tak lama setelah itu," kata keponakannya, Adam Molai mengatakan kepada AFP.

"Rombongan sudah pergi," katanya melalui telepon dari pesawat saat lepas landas, dengan latar belakangan suara pesawat.

Delegasi Zimbabwe tiba pada Selasa 10 September, menghadiri misa Katolik pribadi untuk Robert Mugabe di ruang duka yang dipimpin pendeta dari tanah kelahiran sang mendiang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak pula video pilihan berikut:


Disemayamkan

Mantan Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe
Mantan Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe tiba untuk memberikan suara dalam pemilihan umum negara itu di TPS distrik Highfield, Harare, Senin (30/7). Mugabe pertama kalinya menggunakan hak pilihnya setelah dilengserkan November 2017. (AFP/Zinyange AUNTONY)

Setibanya di Zimbabwe, jasad Robert Mugabe akan dibawa langsung ke desanya di Kutama, Distrik Zvimba di barat ibu kota Harare.

Pada Kamis dan Jumat, 12-13 September, jenazah tersebut akan dibawa ke Stadion Rufaro di Kota Mbare Harare. Saat itu, publik diperkenankan memberikan penghormatan terakhir.

Stadion berkapasitas 35.000 tempat duduk itu adalah tempat Mugabe dilantik sebagai presiden. Saat itu Perdana Menteri Kolonial Rhodes Ian Smith menyerahkan negara tersebut kepadanya.

Di sana Mugabe mengibarkan bendera Zimbabwe yang baru dan menyalakan api kemerdekaan pada 18 April 1980 - membawa harapan bagi era baru setelah perang gerilya yang panjang.

Pemakaman resmi akan diadakan pada Sabtu 14 September, di National Sports Stadium, Harare yang berkapasitas 60.000 kursi. Sejumlah pemimpin asing diperkirakan hadir.

Dia akan dimakamkan pada hari Minggu tetapi lokasinya belum dipublikasikan.

Keluarga Mugabe dan pemerintah Mnangagwa sepertinya berselisih apakah jenazah Mugabe akan dimakamkan di wisma miliknya di barat laut Harare, atau di sebuah kuil untuk pahlawan pembebasan di ibu kota.

Seorang kerabat mengatakan bahwa sejalan dengan adat Shona asli, kepala tradisional dari Zvimba akan mengambil keputusan akhir terkait lokasi pemakaman mantan pemimpin Zimbabwe tiga dekade tersebut.


Akhir Hayat Mugabe

Presiden Emmerson Mnangagwa berhasil memenangkan pemilu presiden Zimbabwe, yang merupakan pertama kalinya pasca-pemerintahan diktator Robert Mugabe. (AFP)
Presiden Emmerson Mnangagwa berhasil memenangkan pemilu presiden Zimbabwe, yang merupakan pertama kalinya pasca-pemerintahan diktator Robert Mugabe. (AFP)

Mugabe, seorang pemimpin gerilya yang berkuasa setelah kemerdekaan Zimbabwe dari Inggris dan terus memerintah selama 37 tahun sampai ia digulingkan pada tahun 2017, meninggal pada hari Jumat, dalam usia 95 tahun.

Kesehatannya memburuk setelah ia digulingkan oleh militer dan mantan loyalis pada November 2017, mengakhiri aturan yang membuat ekonomi negara hancur.

Dia meninggal setelah menerima perawatan di rumah sakit Singapura selama beberapa bulan, dan sebuah delegasi termasuk Wakil Presiden Kembo Mohadi melakukan perjalanan ke negeri Singa dengan penerbangan charter.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya