Liputan6.com, Damakus: Untuk membahas konflik tidak berujung di negaranya, Presiden Suriah Bashar al Assad bertemu dengan utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa Kofi Annan, Selasa (29/5). Keduanya berdiskusi tentang rencana perdamaian yang diajukan Annan.
Annan mendesak pemerintah Suriah mengambil langkah berani untuk memecahkan krisis yang telah terjadi selama 15 bulan. Ia juga meminta semua pihak meletakkan senjata dalam membantu menciptakan proses perdamaian.
"Tujuan kami adalah untuk menghentikan konflik di Suriah. Ini harus berakhir sekarang," kata Annan. Ia menambahkan bahwa enam poin rencananya harus dilaksanakan secara komprehensif. Sayangnya, Annan tidak menjelaskan lebih rinci apa isi keenam rencana perdamaian tersebut.
Kofi Annan berkunjung ke Damaskus, menyusul adanya serangan pasukan pemerintah yang menewaskan lebih dari 100 orang di Kota Houla. Sebagian besar korban merupakan wanita dan anak-anak. Annan bertugas melanjutkan rencana perdamaian yang diakuinya tidak diterapkan secara menyeluruh.(DES/ANS/Xinhua)
Annan mendesak pemerintah Suriah mengambil langkah berani untuk memecahkan krisis yang telah terjadi selama 15 bulan. Ia juga meminta semua pihak meletakkan senjata dalam membantu menciptakan proses perdamaian.
"Tujuan kami adalah untuk menghentikan konflik di Suriah. Ini harus berakhir sekarang," kata Annan. Ia menambahkan bahwa enam poin rencananya harus dilaksanakan secara komprehensif. Sayangnya, Annan tidak menjelaskan lebih rinci apa isi keenam rencana perdamaian tersebut.
Kofi Annan berkunjung ke Damaskus, menyusul adanya serangan pasukan pemerintah yang menewaskan lebih dari 100 orang di Kota Houla. Sebagian besar korban merupakan wanita dan anak-anak. Annan bertugas melanjutkan rencana perdamaian yang diakuinya tidak diterapkan secara menyeluruh.(DES/ANS/Xinhua)