Liputan6.com, Qalat - Sebuah truk berisi bom diledakkan gerilyawan Taliban di luar sebuah rumah sakit di Afghanistan selatan pada Kamis 19 September 2019 waktu lokal.
Berbagai laporan media menyatakan jumlah korban jiwa yang variatif dan belum terkonfirmasi pasti, dengan perkiraan tertinggi mencapai 30 orang, demikian seperti dikutip dari the Guardian, Kamis (19/9/2019).
Advertisement
Kepala dewan provinsi mengatakan dia percaya bahwa sebanyak 20 dipastikan tewas, dengan hampir 100 orang terluka.
Orang-orang di tempat kejadian menggambarkan melihat wanita dan anak-anak ditarik dari reruntuhan. "Itu mengerikan," kata mahasiswa universitas Atif Baloch, menurut kantor berita AFP.
Banyak korban dalam serangan di kota Qalat itu adalah dokter dan pasien, menurut laporan media setempat.
Taliban mengakui bom itu, namun menolak bahwa mereka sengaja menargetkan rumah sakit.
Sasaran sebenarnya adalah kantor intelijen Afghanistan yang bersebelahan dengan rumah sakit, klaim Taliban.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pakai Truk
Seorang pejabat senior kementerian pertahanan di ibukota mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa bom "besar" telah dibawa oleh "truk mini".
Penelitian BBC mengungkapkan awal pekan ini bahwa setidaknya 473 warga sipil telah tewas di Afghanistan selama bulan Agustus.
Namun, Taliban telah menolak untuk bertanggung jawab atas korban sipil
Dalam sebuah wawancara dengan BBC awal pekan ini, kepala perunding Taliban Sher Mohammad Abbas Stanikzai menyalahkan pejuang asing atas korban sipil
Advertisement