Kemlu RI Pulangkan 2 TKI yang Hilang Kontak Bertahun-tahun dari Suriah

Dua pekerja migran Indonesia, Dewi Puspita, asal Sukabumi dan Maharani binti Marzuki asal Mataram, telah kembali berkumpul dengan keluarga masing-masing pada 22 September 2019.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 24 Sep 2019, 12:39 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2019, 12:39 WIB
Gedung Pancasila dan Ilustrasi Bendera Indonesia (Liputan6.com/Gempur M Surya)
Bendera Indonesia (Liputan6.com / Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Dua pekerja migran Indonesia, Dewi Puspita asal Sukabumi dan Maharani binti Marzuki asal Mataram, telah kembali berkumpul dengan keluarga masing-masing pada 22 September 2019.

Dewi dan Maharani masing-masing dilaporkan telah hilang kontak selama 9 tahun dan 11 tahun di Suriah --demikian seperti dikutip dari keterangan tertulis Direktorat Perlindungan WNI-BHI/Kementerian Luar Negeri RI yang diterima Liputan6.com, Selasa (24/9/2019).

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI dan KBRI Damaskus telah menerima pengaduan mengenai hilang kontaknya kedua PMI tersebut.

Tim Perlindungan WNI KBRI Damaskus segera bertindak cepat merespons pengaduan tersebut serta berkoordinasi dengan otoritas terkait di Damaskus.

Dalam waktu yang relatif cepat, KBRI Damaskus dapat menghubungi keduanya dan menampung sementara di shelter KBRI Damaskus sambil menunggu penyelesaian hak-haknya sekaligus proses administrasi pemulangan keduanya ke Tanah Air.

DP dan MM dipulangkan bersama 25 WNI/PMI (pekerja migran Indonesia) lainnya yang mengalami masalah di Suriah pada 21 September 2019.

"Rasanya tidak percaya saya dapat berkumpul kembali bersama suami dan keluarga tercinta di Sukabumi setelah 9 tahun berpisah," ujar Dewi.

Keharuan yang sama juga dirasakan Maharani saat bertemu dengan kakak kandungnya di Lombok setelah berpisah selama 11 tahun.

Suriah saat ini merupakan daerah konflik dan berdasarkan Kepmenaker Nomor 260 Tahun 2015 merupakan salah satu negara yang tertutup untuk penempatan PMI pada pengguna perseorangan.

Langkah pencegahan dan sosialisasi mengenai migrasi aman, reguler dan teratur perlu terus diintensifkan untuk mencegah kasus serupa di masa mendatang.

Simak video pilihan berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya