Liputan6.com, Jakarta - Setiap tahun, 10 Oktober telah diperingati sebagai Hari Kesehatan Jiwa Sedunia atau dinamakan World Mental Health Day juga digagas oleh World Health Organisation (WHO).
Pada 1992, peringatan ini diinisiasi oleh Wakil Sekretaris Jenderal World Federation For Mental Health (WFMH), Richard Hunter dan menjadi agenda tahunannya.
Baca Juga
Mengutip dari situs WHO, Kamis (10/10/2019), Hari Kesehatan Jiwa Sedunia diadakan dengan tujuan keseluruhan untuk meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan mental di seluruh dunia.
Advertisement
Selain itu, tujuan ini sebagai mobilisasi upaya untuk mendukung kesehatan mental masyarakat.
Peringatan ini memberikan kesempatan bagi semua pemangku kepentingan yang bekerja pada masalah kesehatan mental, untuk berbicara tentang pekerjaan mereka.
Apa yang perlu dilakukan untuk membuat perawatan kesehatan mental menjadi kenyataan bagi orang-orang di seluruh dunia.
Aksi 'Pencegahan Bunuh Diri'
Melansir dari laman resmi WFMH, tema perayaan tahun ini yaitu 'suicide prevention' atau 'pencegahan bunuh diri.'
Perilaku bunuh diri telah ada sepanjang sejarah manusia, tetapi karena adanya beberapa faktor kompleks, bunuh diri meningkat secara bertahap di semua bagian dunia. Dalam beberapa dekade terakhir, telah mencapai tingkat statistik yang mengkhawatirkan.
Walaupun WHO telah menjadikan bunuh diri sebagai masalah prioritas selama beberapa tahun, penting untuk menekankan bahwa itu adalah topik yang telah menarik minat sebagian besar bidang studi selama bertahun-tahun.
Menurut WHO, lebih dari 800.000 orang meninggal karena bunuh diri per tahun, ini menjadi penyebab utama kematian di antara orang berusia 15 hingga 29 tahun.
Â
Reporter: Aqilah Ananda Purwanti
Advertisement