Di Balik Kemenangan Teater Garasi Raih Penghargaan Ibsen Scholarship di Norwegia

Dengan membawa tema pendekatan kolaborasi interculture, Teater Garasi Indonesia raih penghargaan bergengsi di Eropa.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Okt 2019, 17:38 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2019, 17:38 WIB
Press Gathering Ibsen Scholarship Award 2019 to Multitude of Peer Gynts (MPG) (Aqilah Ananda Purwanti)
Press Gathering Ibsen Scholarship Award 2019 to Multitude of Peer Gynts (MPG), Gedung Kementerian BUMN, Jakarta (Aqilah Ananda Purwanti).

Liputan6.com, Jakarta - Teater Garasi merupakan perwakilan dari Indonesia yang juga berkolaborasi bersama dengan 4 negara Asia, yaitu Vietanam, Sri Lanka dan Jepang dan berhasil mendapatkan penghargaan Ibsen Scholarship.

Sutradara MPG, Yudi Ahmad Tadjudin, mengatakan timnya mendapat penghargaan ini karena beberapa alasan. Pertama, lantaran ide yang luar biasa.

"Cara kami menafsirkan naskah ini dilihat menarik, dan ini merupakan konteks asia-kontemporer dan isu mobility dan inmobility," ujarnya dalam siaran pers di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (14/10/2019).

Kedua, para pandang menyebutkan, pendekatan kolaborasi interculture Indonesia - Jepang - Sri Lanka - Vietnam. Proyek mereka juga dianggap menarik dibanding proyek intercultural yang lain.

"Kami, seniman-seniman kunci dari Asia kemudian mengonsep bersama dan berkolaborasi dengan seiman di Flores Timur." tuturnya. Inilah yang membuat menarik para pemandang.

Kemudian, mereka juga pergi ke Tokyo membuat 1 pertunjukan. Lalu ke Vietnam, Sri Lanka dan di Jakarta, Indonesia.

"Pendekatan interculture ini dianggap menarik oleh mereka." ujar Yudi.

Mereka mengatakan bahwa ini adalah salah satu langkah untuk membuktikan bahwa para ekonomi kreatif Indonesia dapat berkembang hingga dunia.

Bentuk Penghargaan

Press Gathering Ibsen Scholarship Award 2019 to Multitude of Peer Gynts (MPG) (Aqilah Ananda Purwanti)
Press Gathering Ibsen Scholarship Award 2019 to Multitude of Peer Gynts (MPG), Gedung Kementerian BUMN, Jakarta (Aqilah Ananda Purwanti).

Rahma Thaharani, selaku Produser Eksekutif mengatakan, mereka mendapatkan sekitar 50.000 euro.

Scholarship ini diberikan bukan untuk karya yang sudah jadi, tapi untuk karya yang akan datang nantinya --yang sedang dirancang.

Ia juga mengatakan, scholarship ini diberikan untuk memodali dan juga menambahkan pembiayaan proyek.

Tentu saja diharapkan, akan menjadi satu karya yang lengkap yang dapat diperdanakan ke publik.

 

Reporter: Aqilah Ananda Purwanti

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya