Bukti Alien di Mars Ditemukan Pertama pada 1970, Disembunyikan NASA?

Mantan peneliti NASA ini membeberkan bukti kehidupan yang ditemukan pertama di Mars sejak 1970.

oleh Afra Augesti diperbarui 15 Okt 2019, 14:56 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2019, 14:56 WIB
Penampakan benda mirip sendok di Planet Mars. (NASA)
Penampakan benda mirip sendok di Planet Mars. (NASA)

Liputan6.com, California - Seorang mantan ilmuwan senior NASA membocorkan bahwa lembaga antariksa Amerika Serikat ini sesungguhnya telah menemukan bukti kehidupan alien di Mars pada 1970-an, namun mereka mengabaikannya.

Robot pendarat (lander) Viking, katanya, sudah dikirim ke permukaan Planet Merah pada lebih dari 40 tahun lalu, tepatnya pada 1976, termasuk percobaan Labeled Release (LR) yang dimaksudkan untuk mencari tanda-tanda kehidupan lain di Mars.

Gilbert V Levin, seorang insinyur dan penemu yang merupakan penyelidik utama dalam percobaan tersebut, kini merilis artikel panjang terkait tes itu di sebuah jurnal ilmiah. Ia mengklaim temuan ini merupakan indikasi kehidupan di Mars yang diabaikan NASA.

"Pada 30 Juli 1976, LR melaporkan hasil penemuan awalnya dari Mars," ujar Levin dalam tulisannya di Scientific American, dikutip dari The Independent, Selasa (15/10/2019). "Hebatnya, itu (kehidupan) positif."

"Ketika percobaan berlangsung, total ada empat hasil yang positif, didukung oleh lima kontrol bervariasi dari dua Viking (Viking 1 dan 2) yang mendarat sekitar 4.000 mil secara terpisah. Kurva data mengisyaratkan deteksi respirasi mikroba di Planet Merah, yang mirip dengan yang diproduksi oleh uji LR di tanah Bumi."

Akan tetapi, percobaan NASA ini gagal menemukan material organik (fisik kehidupan itu sendiri), bukan hanya indikasi respirasi mikroba yang ditemukan oleh LR.

Berdasarkan kesimpulan NASA pada tahun tersebut, hasil temuan LR berasal dari unsur yang meniru kehidupan, tetapi sebenarnya bukan kehidupan itu sendiri.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Jadi Fokus Utama NASA

Temuan Jejak Fosil di Planet Mars
Curiosity menemukan dugaan jejak fosil di Planet Mars. (NASA)

Sejak saat itu, NASA tak pernah lagi meluncurkan eksperimen serupa yang berfokus untuk mempelajari apakah habitat Mars adalah rumah yang tepat untuk kehidupan makhluk ekstraterestrial.

Namun, Levin berargumen bahwa penemuan tersebut mengisyaratkan adanya kehidupan alien di Planet Merah, dan NASA, menurutnya, harus melakukan lebih banyak uji coba untuk mencari tahu kelanjutannya.

"Mereka dapat menimbulkan ancaman signifikan terhadap kehidupan di Bumi. NASA memprioritaskan pencarian terhadap kehidupan asing di Mars," papar Levin.

Sementara itu, pada 13 Februari 2019, Administrator NASA, Jim Bridenstine, mengemukakan bahwa pihaknya mungkin memang menemukan kehidupan mikroba di Mars sejak 1970-an.

"Kami sekarang berkomitmen untuk mengirim astronaut ke Planet Merah. Kehidupan apapun yang ada di sana mungkin bisa membahayakan mereka (astronaut) dan kita yang ada di Bumi saat mereka kembali. Karena itulah, isu tentang kehidupan di Mars kini berada di daftar utama kami," ujar Jim.

Selain itu, studi laboratorium menunjukkan bahwa beberapa mikroorganisme terestrial dapat bertahan hidup dan tumbuh di Mars.

Dalam kesimpulannya, Jim meminta agar NASA menjalankan percobaan yang sama lagi, mengambil versi eksperimen LR yang sudah diubah untuk kemudian diterapkan pada misi berikutnya.

Di satu sisi, dia pun meminta para ahli untuk berkumpul, memeriksa temuan yang berusia lebih dari 40 tahun itu untuk melihat apakah benar-benar berkaitan dengan bukti kehidupan di Mars.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya