Kereta Padat Penumpang di Pakistan Terbakar, 70 Orang Tewas

Setidaknya 70 orang tewas setelah sebuah kereta api sarat penumpang terbakar di Pakistan pada Kamis (31/10/2019).

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2019, 16:37 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2019, 16:37 WIB
Kereta subway di Korea Selatan yang hangus terbakar, akibat ulah gagal seorang pria yang hendak bunuh diri. (KJClub.com)
Kereta subway di Korea Selatan yang hangus terbakar, akibat ulah gagal seorang pria yang hendak bunuh diri. (KJClub.com)

Liputan6.com, Punjab - Setidaknya 70 orang tewas, serta puluhan lainnya terluka setelah sebuah kereta api padat penumpang terbakar di Pakistan pada Kamis 31 Oktober 2019 waktu setempat.

Insiden terjadi pada kereta yang dikenal sebagai Tezgam Espress. Kereta itu melakukan perjalanan ke berbagai kota antara daerah Karachi dan Rawalpindi. Namun, kereta terbakar saat sedang melintasi Provinsi Punjab.

Rekaman amatir menunjukkan tiga gerbong kereta dilahap si jago merah, seperti dilansir The Guardian, Kamis (31/10/2019).

Asap hitam juga mengepul di udara melalui jendela kereta yang terbakar. Saksi mata menuturkan mereka mendengar suara tangisan dan teriakan dari penumpang yang terperangkap di dalam kereta.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Pernyataan dan Ungkapan Belasungkawa Pejabat Pakistan

Imran Khan, pemimpin partai Pakistan, Tehreek-e-Insaf Justice Party (PTI) dan digadang-gadang sebagai calon perdana menteri baru Pakistan (Anjum Naveed / AP PHOTO)
Imran Khan, pemimpin partai Pakistan, Tehreek-e-Insaf Justice Party (PTI) dan digadang-gadang sebagai calon perdana menteri baru Pakistan (Anjum Naveed / AP PHOTO)

Menteri Kereta Api, Sheikh Rashid Ahmed mengatakan, sebagian besar kematian terjadi karena penumpang melontarkan diri dari kereta yang bergerak untuk menghindari api kebakaran, seperti dilansir The Guardian.

Menteri Kereta Api itu juga menyebut kebakaran disebabkan oleh ledakan tabung gas saat para penumpang sedang memasak sarapan di atas kompor kereta pada Kamis pagi.

Asisten Komisaris dari kota terdekat, Mansoor Ahmed membenarkan bahwa jumlah korban tewas sejauh ini adalah 70 orang. Dengan 30 orang lainnya terluka, dan banyak diantaranya dalam kondisi kritis.

Petugas penyelamat dan otoritas setempat mulai memilah-milah reruntuhan hangus dalam pencarian korban pada Kamis sore.

Sementara itu, dikutip dari news.sky.com, Presiden Pakistan, Arif Albi turut memberi pernyataan kesedihan dan dukacita atas kecelakaan yang terjadi. 

Lalu, Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan turut mengutarakan perasaan sedih dan belasungkawa melalui media sosial Twitter miliknya, seperti dilansir theguardian.com

“Sangat sedih dengan tragedi mengerikan dari kereta Tezgam. Belasungkawa saya sampaikan kepada keluarga korban dan doa untuk pemulihan yang cepat dari yang terluka. Saya telah memerintahkan penyelidikan segera untuk diselesaikan atas dasar mendesak,” kata Imran Khan dalam cuitannya.

Sejarah Kelam Kecelakaan Kereta di Pakistan

Ilustrasi bendera Pakistan
Ilustrasi (iStock)

Kereta Tezgam dikenal sebagai salah satu layanan kereta yang paling tua dan paling populer di Pakistan. Namun, kecelakaan kereta yang terjadi tersebut menjadikan bencana kereta api terburuk di Pakistan dalam lebih dari satu dekade terakhir. 

Negeri Seribu Cahaya memang memiliki sejarah kecelakaan kereta api dengan banyak kematian. Jumlah korban seringkali sangat tinggi karena kapasitas penumpang yang lebih daripada desain keretanya atau over-kapasitas. 

Pada bulan Juli, 11 orang meninggal dalam kecelakaan. Kemudian, empat meninggal dalam kecelakaan lain pada bulan September.

Lalu, setidaknya 56 orang tewas dan lebih dari 120 lainnya cedera dalam kecelakaan di dekat Mehrabpur pada 2007.

Kemudian, lebih dari 130 orang tewas ketika tiga kereta bertabrakan di provinsi Sindh dalam salah satu bencana kereta terburuk di negara itu pada 2005 silam.

 

Reporter: Hugo Dimas

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya