Liputan6.com, Kuala Lumpur - Seorang WNI bernama Tamam bin Arsyad menghembuskan napas terakhirnya saat mengantre untuk mengurus paspor di KBRI Kuala Lumpur, Malaysia pada Kamis 31 Oktober 2019 sore waktu lokal.
Kabar duka disampaikan KBRI dalam laman resmi Facebook mereka.
"Waktu menunjukkan pukul 18.45. Beberapa WNI sudah bersiap untuk antre pengambilan nomor antrean paspor. Sdr. Tamam bin Arsyad, pemegang IC Merah yang berada di baris paling depan nampak duduk di lantai menunggu pintu dibuka," KBRI membuka penjelasan kronologi kejadian tersebut, dikutip dari Facebook, Jumat (1/11/2019).
Advertisement
"Tiba-tiba, yang bersangkutan lunglai dan langsung tergeletak di lantai. Pemohon yang kebetulan berada di belakangnya pun langsung menolong beliau. Setelah ditidurkan di lantai, tidak lama beliau menghembuskan napas terakhir."
KBRI Kuala Lumpur langsung menghubungi Polis Diraja Malaysia dan ambulans. Petugas medis yang datang melakukan pemeriksaan dan memastikan beliau telah wafat.
Melalui HP beliau, KBRI berhasil menghubungi keluarga dan menyampaikan kabar duka ini. Setelah itu jenazah dibawa ke Rumah Sakit untuk penanganan selanjutnya, jelas kedutaan.
"Innalillahi wa innailaihi rojiun. Keluarga Besar KBRI Kuala Lumpur menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya almarhum, diiringi doa semoga khusnul khotimah, dan Keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran. Amin amin YRA," kata KBRI Kuala Lumpur.
Hingga berita ini turun, Liputan6.com tengah menjangkau pihak KBRI Kuala Lumpur untuk meminta keterangan lebih lanjut.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tanggapan Warganet
Postingan kabar duka di laman resmi KBRI Kuala Lumpur menuai hampir 700 komentar warganet, dengan sebagian besar mengeluhkan sistem pengurusan paspor dan keimigrasian yang memakan waktu lama.
Seorang warganet, dengan akun bernama Khaliq Fauzan Fauzan mengatakan dalam kolom komentar, "Nasi sudah jadi bubur...bosan dengan layanan KBRI. Selalu saya dengar yang ingin buat SPLP dipersulit. Semoga keluarga arwah diberi ketabahan..."
Tyas Risma Wati berkomentar, "mohon dengan sangat perbaiki sistem supaya rakyat yang ada di sini mudah mengurus pasport, iya kalau orang sehat, kalau orang sakit bisa fatal jadinya. Mohon sangat-sangat kepada pemerintah mendengar keluhan kami WNI yang ada di Kuala Lumpur."
Seorang akun lain dengan nama Fahruddin Baweani mengatakan, "Semoga kabinet Indonesia Maju bisa merespon atas meninggal pak Tamam di KBRI. Semoga tidak ada lagi korban nyawa. KBRI harus memangkas birokrasi sesuai dengan nawa cita Jokowi/visi dan misi Indonesia maju," jelasnya.
Advertisement