Misteri Pedang Abad Pertengahan yang Tertancap di Dasar Sungai Vrbas Bosnia

Sejumlah penyelam secara tak sengaja menemukan pedang abad pertengahan yang masih utuh di dasar sungai Vrbas, Bosnia.

oleh Afra Augesti diperbarui 07 Nov 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2019, 21:00 WIB
Pedang Abad Pertengahan
Pedang berumur 700 tahun itu ditemukan tertanam di batu di dasar sungai Vrbas, Bosnia. (Foto oleh Ivana Pandzic)

Liputan6.com, Sarajevo - Di Srpska, Bosnia, sungai Vrbas rupanya menyimpan rahasia yang lamanya sekitar tujuh abad, demikian menurut ilmuwan setempat. Pada Oktober kemarin, sebuah pedang abad pertengahan ditemukan tertancap kuat di batu yang ada di dasar sungai, kira-kira dalamnya 36 kaki atau 11 meter.

Penyelam dari RK BUK, klub perahu dan menyelam di Banja Luka, menemukan pedang tersebut dalam kondisi yang relatif baik, mengingat kurun waktu yang dihabiskan benda ini di bawah air.

Sejarawan dari Republika Srpska Museum, Janko Vracar, mengumumkan bahwa analisis terhadap bilah tersebut telah dilakukan dan memverifikasi pedang itu berasal dari sekitar tahun 1200 hingga paruh pertama tahun 1400-an. Jadi, usianya kisaran 700 tahun.

Menurut The Srpska Times, Vracar mencatat, Kota Banja Luka dan Srpska memprioritaskan konservasi senjata yang jarang ditemukan di kedua wilayah ini.

Batu di mana pedang itu tertancap mulai pecah dan arkeolog memindahkan senjata tersebut dari dasar sungai. Peneliti juga mengambil sedikit dari batu ini untuk diuji.

Dikutip dalam BalkanInsight, arkeolog Ivana Pandzic, yang juga seorang kurator di Republika Srpska Museum mengatakan, "Ini adalah pedang pertama yang ditemukan di dekat situs arkeologi (kota abad pertengahan) Zvecaj, sehingga memiliki bobot dua kali lipat secara ilmiah dan historis."

"Bagaimana pedang ini ditancapkan ke batu dan kemudian ada di dasar sungai, kami masih mencari tahu," imbuhnya, melansir The Vintage News, Kamis (7/11/2019).

Menemukan pedang kuno seperti ini sangat langka di Srpska. Temuan terakhir ada di Balkan, berusia lebih dari 90 tahun yang lalu.

 

Dari Zaman Raja Arthur?

Ilustrasi pedang samurai
Ilustrasi pedang samurai (iStock)

Sungai Vrbas mengalir dekat reruntuhan kastil abad pertengahan di kota Zvecaj, di mana para penguasa Bosnia saat itu tinggal.

Badan Pariwisata Banjaluka menjelaskan, para arkeolog percaya bahwa benteng yang menjaga kota itu sudah ada sebelum tahun 1404, ketika Adipati Besar Bosnia, Hrvoje Vukcic (yang berhasil menyingkirkan Raja Bosnia, Stephen Ostoja) dilengserkan dan diganti oleh Tvrtko II Kotromanic.

Pergantian kepemimpinan ini menggerakkan serangkaian peristiwa menggemparkan. Puncaknya, Ostoja sukses merebut kembali takhta kekuasaan dan menikahi seorang janda, Hrvoje Vukcic.

Kastil pun berpindah tangan berkali-kali sebelum dihancurkan pada 1777. Kini hanya tertinggal beberapa dinding sisa-sisa reruntuhan, yang merupakan bagian dari satu menara, bersama dengan rumah pribadi.

Media banyak yang mengaitkan cerita itu dengan kisah sungai Vrbas, di mana pedang dengan sebutan "Excalibur" ditemukan.

Beberapa sesepuh di Bosnia bahkan dengan enteng mengklaim pedang itu adalah pedang asli yang dibuat di masa Raja Arthur.

Namun, anggapan tersebut akan sulit dibuktikan, karena Raja Arthur adalah raja Inggris dan cerita itu mungkin merupakan metafora untuk Zaman Besi yang muncul menurut Daily Mail.

Saksikan video temuan pedang di Bosnia berikut ini:

Temuan Lain

Ilustrasi sungai (iStock)
Ilustrasi sungai (iStock)

Pedang kuno yang tertancap di batu bukanlah fenomena yang tidak pernah terdengar sebelumnya. Contohnya saja pedang Abad ke-12, ditemukan di Kapel Montesiepi, Tuscany.

Setelah diteliti, pedang itu milik San Galgano, sosok yang diangkat menjadi orang suci tak lama setelah kematiannya.

Menurut legenda, ia adalah ksatria yang kejam, arogan, namun akhirnya bertobat setelah bertemu dengan Malaikat Michael yang datang ke Bumi dan menyuruhnya pergi ke Bukit Montesiepi, di mana ia melihat Maria, Yesus, dan 12 rasul.

Konon, Galgano juga diberitahu malaikat bahwa dia harus meninggalkan semua harta dan hasrat duniawinya, serta hidup dalam kesendirian.

Sedangkan menurut cerita tambahan dari Ancient Origins, Galgano menganggap enteng kehendak Michael dengan mengatakan, "Melakukannya adalah hal mudah, semudah memecah batu dengan pedang."

Pada saat itu, Galgano menghunuskan pedang yang ia bawa dan menancapkannya ke dalam batu.

Selang beberapa abad kemudian, sebuah kapel didirikan di sekitar penemuan pedang Galgano tersebut. Bahkan aru-baru ini, radar penembus tanah menemukan area berlubang di bawah bekas tancapan pedang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya