Michael Bloomberg Ingin Maju Pilpres AS 2020, Bakal Saingi Donald Trump

Jelang pemilihan presiden AS pada 2020 mendatang, Michael Bloomberg berniat untuk mencalonkan diri sebagai kandidat.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 08 Nov 2019, 15:30 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2019, 15:30 WIB
Michael Bloomberg 3
Michael Bloomberg (AP / Forbes)

Liputan6.com, Washington D.C - Pengusaha sekaligus miliarder, Michael Bloomberg sedang mempertimbangkan untuk masuk dalam bursa pencalonan capres AS dari Partai Demokrat jelang Pilpres 2020 mendatang.

Melalui juru bicaranya, mantan walikota New York City tersebut khawatir karena kandidat yang ada saat ini tidak cukup baik untuk bisa mengalahkan Donald Trump dalam pemilihan 2020 mendatang.

Dilansir dari BBC, Jumat (8/11/2019), Bloomberg yang kini berusia 77 tahun diharapkan segera mengajukan dokumen pada pekan ini untuk nominasi utama Demokrat di Alabama.

Hingga saat ini, ada 17 kandidat yang berlomba untuk mengambil alih posisi Presiden Trump.

Mantan Wakil Presiden Joe Biden, Senator Massachusetts Elizabeth Warren dan Senator Vermont Bernie Sanders menjadi nama-nama yang lebih dulu mencalonkan diri.

"Kita sekarang harus menyelesaikan pekerjaan dan memastikan bahwa Trump akan dikalahkan," ujar juru bicara Michael Bloomberg.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Profil Michael Bloomberg

Michael Bloomberg (Foto: Esquire)
Michael Bloomberg (Foto: Esquire)

Michael Bloomberg adalah seorang bankir Wall Street yang kemudian mendirikan perusahaan penerbitan keuangan raksasa yang menyandang namanya.

Ia juga dikenal sebagai seorang dermawan karena telah menyumbangkan jutaan dolar untuk tujuan pendidikan, medis dan lainnya.

Awalnya, ia merupakan seorang Demokrat. Ia kemudian beralih menjadi Republikan untuk melancarkan kampanyenya sebagai walikota New York City pada tahun 2001.

Kemudian, Bloomberg menjalani tanggung jawabnya sebagai walikota selama tiga periode hingga 2012. Namun, ia kembali bergabung dengan Partai Demokrat tahun lalu.

Ia juga dianggap sebagai Demokrat yang moderat karena telah menyoroti perubahan iklim sebagai isu utama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya