Menhan Prabowo Tertarik pada Rudal dan Radar Swedia, Sinyal Akan Beli?

Menhan Prabowo menyatakan kekagumannya atas inovasi dan teknologi pertahanan Swedia.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 21 Nov 2019, 17:29 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2019, 17:29 WIB
Prabowo Subianto
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memeriksa barisan pasukan kehormatan saat upacara penyambutan di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (24/10/2019). Prabowo disambut upacara militer sebelum serah-terima jabatan (sertijab) Menteri Pertahanan dari Ryamizard Ryacudu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pada 21 November 2019, di Jakarta, Dubes RI untuk Swedia, Bagas Hapsoro melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.

Tujuan utama pertemuan untuk menjajaki peningkatan kerja sama sektor pertahanan RI-Swedia, antara lain dalam bidang pertahanan maritim; industri, teknologi, dan pendidikan pertahanan; terorisme; pasukan perdamaian; hingga kerja sama dan pelayanan kesehatan militer.

Indonesia dan Swedia telah menyepakati agar Memorandum Kesepahaman (MoU) tentang Kerja Sama Dalam Bidang Pertahanan yang telah ditandatangani kedua Menhan RI dan Swedia pada Desember 2016 segera dilaksanakan. Namun demikian supaya perjanjian tersebut dapat diimplementasikan, perlu diratifikasi oleh DPR-RI terlebih dahulu.

"Indonesia memerlukan pemenuhan kebutuhan persyaratan yang telah disepakati kedua belah pihak, yaitu adanya alih teknologi dan penggunaan bahan-bahan produk lokal. Swedia juga menjanjikan peluang job creation bagi Indonesia," ujar Bagas.

Prabowo menyatakan bahwa untuk MoU, akan segera diselesaikan ratifikasinya. Ia juga menyatakan kekagumannya atas inovasi dan teknologi pertahanan Swedia.

"Saya tertarik dengan teknologi sistem pertahanannya, khususnya rudal dan radar," ujar Prabowo seperti dikutip dari pernyataan tertulis KBRI Stockholm yang diterima Liputan6.com, Kamis (21/11/2019).

"Saya juga ingin seluruh taruna kita belajar ke luar negeri, agar pemahaman tentang pertahanannya meningkat, juga kemampuan bahasanya. Saya yakin tentara-tentara kita akan jauh lebih unggul dibanding negara lain," tambah Prabowo.

Simak video pilihan berikut:

MoU Pertahanan RI - Swedia 2016

Gedung Pancasila dan Ilustrasi Bendera Indonesia (Liputan6.com/Gempur M Surya)
Gedung Pancasila dan Ilustrasi Bendera Indonesia (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Kerjasama Pertahanan sebagaimana tertuang dalam MoU tahun 2016 juga memberikan kesempatan bagi RI untuk bisa melihat dan mempelajari kemajuan teknologi Swedia. Pemerintah Indonesia mengharapkan adanya migrasi teknologi dari Swedia ke Indonesia di masa mendatang.

Program ini merupakan bagian dari kerja sama yang mapan antara Swedia dan Indonesia yang bertujuan untuk memperkuat dan mengembangkan kerjasama dalam iptek, dan inovasi. Sasarannya adalah untuk meningkatkan ekosistem inovasi nasional di Indonesia.

"Tujuan dari MoU tersebut utamanya adalah untuk membagikan pengalaman (knowledge sharing)  dan untuk bekerjasama yang lebih erat dalam teknologi canggih," tambah Dubes Bagas.

Di tempat terpisah, Bagas juga bertemu dengan Wakil Asisten Perencanaan dan Anggaran Kasau Marsma TNI Elianto Susetio, S.IP., M.Si. Dalam pertemuan tersebut disoroti kerja sama dalam bidang pelayanan medis militer, rencana pengadaan alutsista, dan rencana kunjungan KSAU ke Swedia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya