Liputan6.com, Canberra - Seorang wanita asal Australia meletakkan puing sisa rumahnya yang terbakar usai kebakaran hutan yang menimpa Negeri Kanguru tersebut selama beberapa waktu terakhir. Sebongkah bagian dari tempat tinggalnya tersebut diletakkan di depan gedung parlemen, sebagai tanda seruan untuk meminta pemerintah melakukan perubahan untuk krisis iklim tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Ia adalah Melinda Plesman. Bersama dengan pasangannya, Dean Kennedy, mereka kehilangan rumahnya setelah kebakaran yang menimpa kota Grafton di New South Wales bulan lalu.Â
Hal tersebut membuatnya harus tinggal di hotel saat ini.
Dilansir dari BBC, Selasa (3/12/2019), bulan lalu New South Wales dan Queensland dinyatakan dalam status darurat iklim dengan keadaan ribuan orang harus evakuasi dari rumahnya.Â
Pada Senin, 2 Desember 2019, Plesman turut ikut berpartisipasi dalam aksi protes di Canberra.Â
Plesman mengatakan bahwa ia tidak tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang.Â
Dalam puing tersebut, terlihat jelas bahwa ia mengirim pesan secara spesifik untuk Perdana Menteri Scott Morrison: "Morrison, perubahan iklim Anda menghancurkan rumah saya."
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kata PM Scott Morrison
Ketika PM Morrison ditanyai tentang kaitan antara kebakaran yang terjadi dengan perubahan iklim, Morrison menolak membahas hal tersebut.
"Pikiran saya saat ini hanya untuk mereka yang kehilangan hidupnya, serta keluarganya," ujar PM Morrison.
Plesman mengatakan kepada ABC: "Saya kehilangan rumah saya, saya kehilangan hidup saya juga. Seluruh kelompok masyarakat juga, selagi itu masih berlangsung, PM mengatakan ia tidak mau membahas tentang perubahan iklim yang terjadi."
Wanita itu juga mengatakan bahwa ketika Morrison menyampaikan keprihatinannya terhadap korban, ia mengharapkan lebih dari itu.Â
Advertisement
Kebakaran di Australia Saat Ini
Saat ini, kebakaran masih berlangsung di Australia.
Pada Senin, 2 Desember 2019, Sydney diselimuti kabut tebal dan angin yang kuat membuat kabut menyebar ke seluruh kota.
Seluruh masyarakat Sydney diimbau untuk tetap tinggal di dalam rumah.Â
Hingga kini, dua juta hektar dari lahan di New South Wales telah terbakar sejak bulan Juli.Â
Pihak berwenang Australia mengatakan bahwa kemungkinan terburuk dari bencana masih akan terjadi.Â