Liputan6.com, Manila - Topan Kammuri (atau Tisoy) menghantam Filipina di tengah perhelatan negara itu menjadi lokasi SEA Games 2019. Menurut Badan cuaca nasional Filipina, badai ini bergerak ke arah barat dan kini sedang menuju daerah timur Filipina.
Dilaporkan PhilStar, otoritas cuaca Filipina PAGASA mengingatkan warga di pesisir pantai wilayah timur seperti di daerah Camarines Norte, Camarines Sor, dan Catanduanes untuk waspada gelombang setinggi tiga meter.
Advertisement
Peramal cuaca mengatakan bahwa Topan Kammuri akan tetap kuat, dengan angin yang kencang hingga 155 km/jam, dan embusan maksimum 235 km/jam saat dilacak di barat laut.
Sebagai imbas dari badai tersebut, Manajer Bandara Internasional Ninoy Aquino Manila mengatakan operasi kemungkinan akan dihentikan pada pukul 11.00 waktu setempat sebagai tindakan pencegahan terhadap angin kencang. Demikian dikutip dari Channel News Asia, Selasa (3/12/2019).
Hampir 500 penerbangan dibatalkan sebelum penutupan yang diharapkan, dan pihak berwenang telah memperingatkan penumpang untuk tidak datang ke bandara.
Salah satu terminal yang dikunjungi AFP, yang biasanya ramai dengan keberangkatan pagi, ditempati oleh segelintir staf dan penumpang yang terkena dampak pembatalan penerbangan.
Seorang wisatawan, Constance Benoit dari Kanada mengalami penundaan nyaris sehari untuk penerbangan kembali ke negaranya. Dia tiba di Manila dengan penerbangan Senin pagi dari Pulau Cebu, di tengah terjangan Topan Kammuri.
"Itu adalah penerbangan paling berisiko yang pernah saya rasakan dalam hidup," katanya kepada AFP. "Aku baru tahu apa itu mabuk udara."
Hingga kini, masih belum jelas kapan bandara akan dibuka kembali, tetapi pihak berwenang memberikan perkiraan dan mencatat keputusan mereka akan tergantung pada cuaca.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kerusakan Parah
Sejauh ini sekitar 340.000 orang telah dievakuasi dari rumah mereka di wilayah Bicol. Namun, beberapa warga memilih tetap bertahan meski topan mulai menyerang.
"Angin menderu. Atapnya robek dan saya melihat satu atap beterbangan," kata warga setempat Gladys Castillo Vidal kepada AFP.
"Kami memutuskan untuk tetap tinggal karena rumah kami terbuat dari beton dua lantai ... Mudah-mudahan bisa tahan terhadap badai."
Sekolah-sekolah mulai dari PAUD hingga SMA di Manila juga sudah diliburkan mulai hari Senin pukul 12 siang. Hingga informasi Senin sore, kecepatan angin antara 140-170 km per jam.
Advertisement