China Ganti Pejabat Tinggi Hong Kong Saat Protes Memasuki Bulan Kedelapan

China telah menggantikan pejabat tinggi di Hong Kong ketika protes anti-pemerintah di wilayah semi-otonom memasuki bulan kedelapan mereka.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jan 2020, 15:08 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2020, 15:08 WIB
Kepala baru kantor penghubung China di Hong Kong, Luo Huining
Kepala baru kantor penghubung China di Hong Kong, Luo Huining. (Liputan6/AFP/Getty Images)

Liputan6.com, Hong Kong - China telah menggantikan pejabat tinggi di Hong Kong ketika protes anti-pemerintah di wilayah semi-otonom memasuki bulan kedelapan mereka.

Luo Huining, mantan ketua partai komunis untuk provinsi Shanxi, telah ditunjuk sebagai kepala kantor penghubung China di Hong Kong, kata kantor berita resmi Xinhua, demikian dikutip dari The Guardian.

Dia menggantikan Wang Zhimin, yang menjabat pada September 2017.

Xinhua tidak memberikan alasan untuk perubahan itu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Protes Berubah jadi Kekerasan

Para Demonstran
Para demonstran. (Liptan6/AP)

Protes, yang dimulai pada awal Juni, dan sesekali berubah menjadi kekerasan.

Demonstran garis keras bentrok dengan polisi.

Meski kekerasan telah mereda dalam sebulan terakhir, bentrokan sporadic tetap berlanjut.

Pawai besar dan perdamaian besar pada hari tahun baru merosot menjadi kekerasan ketika beberapa pemrotes menyerang mesin uang tunai dengan cat semprot dan palu, serta merusaknya dari trotoar.

Polisi Mengusir Demonstran

Suasana ricuh saat demo
Suasana ricuh saat demo. (Liputan6/Youtube/Global News)

Sebuah pernyataan pemerintah mengatakan bahwa petugas telah mengerahkan kekuatan minimum yang diperlukan.

Namun polisi menggunakan semprotan merica, gas air mata, dan meriam air untuk mengusir para demonstran itu.

Para pengunjuk rasa menuntut pemilihan yang sepenuhnya demokratis untuk pemimpin Hong Kong dan badan legislatifnya.

Mereka juga menuntut penyelidikan tentang penggunaan kekuatan polisi untuk menekan demonstrasi mereka.

 

Reporter: Deslita Krissanta Sibuea

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya